Sidebar

Pertemuan OKI, Imran Khan Bahas Islamofobia

Wednesday, 23 Mar 2022 18:30 WIB
Pertemuan OKI, Imran Khan Bahas Islamofobia. Foto: Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Selasa (22/3/2022), menyarankan agar sekutu dekat Cina dan negara-negara Islam menengahi konflik Rusia-Ukraina dan mencoba melakukan gencatan senjata. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengadakan Sidang ke-48 Dewan Menteri Luar Negeri, yang dihadiri lebih dari 600 delegasi, termasuk Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi sebagai tamu istimewa, di ibu kota Pakistan, Islamabad.

IHRAM.CO.ID,ISLAMABAD -- Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan menyambut baik sidang Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan dia mengatakan bahwa bangsa Pakistan begitu gembira karena semua tamu terhormat datang ke negaranya.

Baca Juga


Dilansir dari laman Nation pada Rabu (23/3), Imran turut mengucapkan selamat kepada semua orang karena mencapai 15 Maret sebagai hari memerangi Islamofobia. Dia juga menyatakan bahwa tanggal ini secara khusus menandai tanggal seorang pria berjalan ke Masjid di Selandia Baru, dan membunuh Muslim, karena dia pikir semua Muslim adalah teroris.

Imran mengatakan, bahwa telah diumpankan ke negara-negara barat bahwa ada berbagai jenis Islam, dan sebagai kepala negara Muslim gagal menunjukkan kepada mereka bahwa hanya ada satu jenis Islam, agama yang diberikan kepada umat lewat Nabi Muhammad.

Dia mengungkapkan, bahwa tidak pernah ada tanggapan koheren oleh para pemimpin Muslim yang meningkatkan Islamofobia, tetapi saat ini dia senang bahwa mereka telah mendaftarkannya ke barat bahwa Islamofobia adalah hal yang nyata.

Sebelumnya Imran Khan juga menyerukan upaya global untuk melawan gelombang Islamofobia. Dalam pidato di Majelis Umum PBB, Khan meminta Sekretaris Jenderal PBB mengadakan dialog global melawan kebangkitan Islamofobia, untuk menyelamatkan dunia dari jenis terorisme lain atas nama fenomena yang meningkat. 

Sementara itu Khan menuduh India menebarkan Islamofobia terburuk dan paling luas. Menurut Khan, India melepaskan ketakutan dan kekerasan terhadap 200 juta komunitas Muslim India.

 

 

 

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya