Organda Harapkan Kemudahan Akses Vaksin Booster Ditingkatkan
Organda mengharapkan mudik tahun ini okupansi transportasi umum bisa capai 70 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Aryono mengharapkan kemudahan vaksin booster terus ditingkatkan. Hal tersebut menyusul rencana pemerintah untuk menggunakan vaksin booster sebagai syarat masyarakat untuk melaksanakan mudik.
“Konsisten saja itu penerapan syarat vaksin dua kali atau booster. Tapi campaign nya dan kemudahan booster juga ditingkatkan,” kata Ateng kepada Republika.co.id, Rabu (23/3/2022).
Ateng menjelaskan, trafik penumpang transportasi umum saat masa mudik Lebaran akan sangat bergantung kepada kebijakan masyarakat. Ateng menuturkan dampak yang terjadi akan berbeda jika pemerintah menerapkan syarat vaksin dua kali atau wajib booster.
“Vaksin dua kali maka artinya akan cukup banyak yang bergerak sebagian besar masyarakat. Kalau booster, mungkin jumlah masyarakat yang akan mudik akan berkurang karena datanya yang sudah booster lebih sedikit dibandingkan yang sudah vaksin dua kali,” jelas Ateng.
Jika hanya diterapkan wajib booster saja, Ateng memperkirakan tidak akan terlalu banyak yang bergerak atau melakukan perjalanan saat mudik. Untuk itu, Ateng mengharapkan kampanye vaksin booster harus ditingkatkan.
“Kalau dipituskan hanya booster mungkin nggak akan banyak yang bergerak kecuali ada kampanye yang intens dan mudahnya booster dilakukan. Ini akan mendorong pergerakan yang sehat,” ungkap Ateng.
Ateng juga mengharapkan fasilitas booster juga ditambah. Terlebih adanya kemudahan booster yang disediakan pemerintah di simpul transportasi sehingga akan masyarakat yang sudah menunda mudiknya dua tahun bisa merealisasikannya dan juga berdampak kepada peningkatan usaha transportasi umum.
“Kami mengharapkan mudik tahun ini okupansi transportasi umum bisa mencapai 70 persen,” tutur Ateng.