Tips Hindari Gangguan Pencernaan
Perubahan perilaku selama pandemi menyebabkan kasus gangguan pencernaan berkurang
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penelitian terbaru menemukan masalah gangguan pencernaan berkurang lebih dari separuhnya sepanjang enam bulan pertama pandemi Covid-19. Hal ini diduga terjadi karena perubahan perilaku guna mencegah Covid-19.
Walau demikian, masalah gangguan pencernaan tetap bisa menjangkiti siapa saja. Oleh karena itu, para pakar kesehatan memberikan tips guna mencegahnya.
1. Jangan lupa cuci tangan
Direktur medis The Fleet Street Clinic, Richard Dawood, menyebut virus, bakteri, dan serangga yang menyebabkan infeksi gastrointestinal disebarkan oleh makanan, air, atau tangan yang terkontaminasi. Sehingga ia menekankan kebersihan tangan adalah hal amat penting.
"Mengetahui apa yang telah Anda sentuh, dan pastikan untuk mencuci tangan atau menggunakan sanitiser segera sebelum memegang makanan atau memasukkan tangan ke mulut Anda," kata Richard dilansir dari scottish daily express pada Rabu (23/3/2022).
2. Jangan mengandalkan hand sanitizer
Gel hand sanitizer berguna untuk mencegah penularan Covid-19, tetapi belum tentu menghalau penyebab sakit perut. Hand sanitizer berbahan dasar alkohol tidak efektif melawan norovirus yang menjadi penyebab umum penyakit diare.
"Pastikan Anda menggunakan sabun daripada hand sanitizer bila memungkinkan," ujar Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy.
3. Jangan tidur di seprai kotor
Lee memperingatkan jarang mencuci seprai dapat menyebabkan penyakit. Ia menyebut tempat tidur lembab mengandung tungau debu, kulit yang mengelupas, sisa-sisa tubuh lainnya, dan kontaminasi feses. Hal itu menyediakan lingkungan yang nyaman bagi bakteri dan virus untuk tumbuh dan berkembang biak.
"Gantilah seprai Anda seminggu sekali, atau lebih sering jika Anda membiarkan hewan peliharaan tidur di tempat tidur Anda. Jika Anda menderita asma atau alergi, Anda harus mencuci seprai setiap tiga hingga empat hari sekali," ucap Lee.
4. Hati-hati dalam persiapan makanan
Direktur medis Healthspan, dokter Sarah Brewer, mengingatkan bahwa dapur berpotensi menjadi sarang serangga. Ia menyarankan untuk menghindari makanan yang belum dimasak atau dipanaskan kembali secara menyeluruh dan makanan yang ditinggalkan hingga dihinggapi lalat.
"Faktor risiko lain termasuk tidak membersihkan permukaan dapur dengan benar dan tidak menghentikan hewan peliharaan berjalan di atas permukaan dapur," ucap Sarah.
5. Hindari konsumsi daging mentah dan makanan beresiko
Dokter Lee menyebut kegiatan barbekyu dan piknik bisa menyebabkan gastroenteritis. Ini karena bakteri E.coli dan campylobacter dapat timbul dari daging yang dimasak tak matang sepenuhnya.
Oleh karena itu, Lee menyarankan untuk mencuci tangan setelah menyentuh daging mentah dan menjauhkan daging dari makanan lain. "Pilihan yang baik adalah memasak daging di dalam oven dan menuntaskannya di atas panggangan, lalu Anda tahu itu telah matang di tengahnya," ucap Lee.
Selain itu, dokter Lee memperingatkan sejumlah makanan berikut beresiko bisa meningkatkan risiko gastroenteritis dari bakteri dan virus. "Sushi dan makanan laut mentah; keju lunak dan keju biru; telur mentah atau setengah matang; daging olahan; jus atau sari buah apel yang tidak dipasteurisasi; dan air dari sungai dan sumur luar," sebut Lee.