Erick Thohir Sebut Kelancaran Liga 1 Musim Ini Bagus untuk Pertumbuhan Ekonomi
Ia menilai secara keseluruhan gelaran Liga 1 telah berjalan dengan baik.
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menilai, kompetisi Liga 1 yang tinggal menyisakan satu pekan lagi sudah berjalan dengan cukup baik. Kesuksesan penyelengaaraan Liga 1, tutur Erick, dapat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Erick menilai, terlepas dari adanya sejumlah kekecewaan akibat pandemi Covid-19, tapi secara keseluruhan gelaran Liga 1 telah berjalan dengan baik.
Liga 1 diketahui telah menuntaskan pekan ke-33 dan tinggal menyisakan satu matchweek lagi. Bali United pun sudah dinobatkan sebagai tim terbaik gelaran Liga 1 musim ini. Kendati menelan kekalahan, 0-3, dari Persebaya di Stadion Ngurah Rai, Jumat (25/3/2022) malam WIB, Serdadu Tridatu sudah dipastikan mengakhiri kompetisi sebagai pemuncak klasemen. Pasalnya, Persib Bandung, yang duduk di peringkat kedua, gagal memetik poin penuh kala menghadapi Persik Kediri di laga lainnya.
Secara khusus, Erick menyebut, kesuksesan penyelenggaraan Liga 1 musim ini dapat memberikan dampak buat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Setidaknya gelaran Liga 1 dapat mendorong kembali ekonomi masyakarat usai mengalami kesulitan selama pandemi Covid-19.
''Ini (Liga 1) bagus untuk pertumbuhan ekonomi, yang berjualan, umkm, pemain, dan penciptaan lapangan kerja. Paling tidak menggulirkan ekonomi masyarakat lagi,'' kata Erick saat diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi swasta usai laga Bali United kontra Persebayar. Secara khusus, Erick pun memberikan sinyal soal komitmen salah satu BUMNA, Bank Rakyat Indonesia (BRI), untuk kembali menjadi salah satu sponsor utama gelaran Liga 1 musim depan. Menurutnya, sepak bola merupakan satu dari 17 cabang olahraga yang menjadi fokus utama pemerintah. Hal ini berdasarkan hasil road map Menteri Olahraga dan Pemuda yang sempat dipaparkan kepada Presiden RI, beberapa waktu lalu.
''Saya rasa, BRI cocok dengan sepak bola. Kalau BUMN yang lain mungkin cocoknya dengan olahraga lain. Kami coba sesuaikan dengan merek dari masing-masing BUMNnya,'' ujar mantan bos dari klub raksasa Italia, Inter Milan, tersebut.