Pasukan Antariksa AS Gunakan Data Spire dalam Mendeteksi Serangan pada Satelitnya

Spire menyediakan data telemetri GPS untuk membantu mendeteksi gangguan sebagai bagian dari proyek yang dijalankan oleh Komando Sistem Luar Angkasa AS.

network /Ilham Tirta
.
Rep: Ilham Tirta Red: Partner
Satelit Spire melacak data maritim, cuaca, dan penerbangan dari luar angkasa. Kredit: Spire Global

ANTARIKSA — Sebuah konstelasi dari sekitar 40 satelit geolokasi milik Spire Global sedang mengumpulkan data yang akan digunakan oleh Angkatan Luar Angkasa (Space Force) AS untuk mendeteksi gangguan GPS. Gangguan itu menjadi masalah yang mendapatkan perhatian dunia karena diklaim sebagai penggunaan taktik peperangan elektronik oleh Rusia menjelang serangan ke Ukraina.

“Semua rekan perusahaan luar angkasa kami setiap orang memainkan peran penting bagi kemanusiaan dalam pertempuran untuk kebebasan dan demokrasi ini,” kata CEO Spire, Peter Platzer, dilansir Space News, Jumat, 25 Maret 2022.

Spire menyediakan data telemetri GPS yang membantu mendeteksi gangguan dalam proyek yang dijalankan Komando Sistem Luar Angkasa AS. Pasukan antariksa itu sedang mencari cara untuk mengotomatisasi teknik analisis data manual dan menghasilkan data intelijen yang lebih tepat waktu untuk operasi militer.

Komando Space Enterprise Consortium pada September 2021 memberikan kontrak 2 juta dolar AS kepada Slingshot Aerospace untuk membuat prototipe alat analitik yang menyerap data dari satelit orbit rendah Bumi (LEO). Platform cloud Slingshot menganalisis data dari Spire dan konstelasi LEO lainnya untuk mendeteksi dan menemukan frekuensi radio (RF) dan gangguan GPS, terutama yang berpotensi menimbulkan ancaman serius terhadap pengoperasian satelit AS.

Direktur Penjualan Federal di Spire, Conor Brown mengatakan, proyek tersebut membantu militer memahami bagaimana memanfaatkan data komersial.

Satelit Cubesats Spire menggunakan teknik penginderaan jauh yang disebut GPS okultasi radio (RO) yang mengukur sifat atmosfer bumi dari luar angkasa. Sinyal radio yang ditransmisikan oleh satelit GPS di Orbit Bumi sedang (ketinggian sekitar 12.500 mil), dibengkokkan saat melewati atmosfer Bumi dan diterima oleh satelit di orbit Bumi yang rendah. Data GPS RO banyak digunakan untuk prakiraan cuaca dan pemantauan iklim.

40 satelit Spire terus-menerus mengumpulkan telemetri GPS. Brown mengatakan, analisis langsung dari data mentah dapat menunjukkan tanda-tanda aktivitas jahat, kemacetan atau gangguan pada pita frekuensi GPS. Namun, untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci, satelit harus melakukan pengumpulan khusus.

“Saat itulah pemerintah akan memberi tahu kami bagian mana yang mereka ingin wawasan tambahan, dan kami menugaskan satelit kami untuk mengumpulkan data di wilayah tersebut,” katanya.

“Di situlah kami benar-benar melakukan ekstraksi deteksi sinyal dan menganalisis untuk mendeteksi spoofers (serangan).”

Demonstrasi prototipe Slingshot...


Sistem konstelasi Badan Pengembangan Luar Angkasa adalah jaringan satelit di orbit rendah Bumi yang akan berbicara satu sama lain dan menyampaikan data ke pasukan militer di darat. Kredit: SDA

Kontrak Spire dengan Space Force berakhir pada Juni ketika prototipe Slingshot akan didemonstrasikan dan data tersedia di bank data terpadu militer. Yang terakhir adalah sebuah gudang perusahaan yang dibuat oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa AS.

“Kami berharap program ini diperpanjang,” kata Brown. Dengan begitu, pemerintah dapat memanfaatkan satelit baru yang akan dikembangkan Spire bersama Sierra Nevada Corp untuk pengumpulan dan analisis frekuensi radio (RF).

Dalam demonstrasi prototipe Slingshot, empat cubesats 6U akan dikerahkan untuk mendeteksi dan geolokasi objek berdasarkan emisi RF yang ditargetkan. Data tersebut dimaksudkan membantu organisasi militer dan pemerintah mengelola emisi RF dan berlindung dari gangguan RF dan GPS.

Demonstrasi itu, kata Brown, akan memberi gambaran kepada militer tentang bagaimana data komersial yang dibeli dapat didistribusikan ke pengguna di seluruh dunia dalam format standar. “Jadi, bukan hanya satu kantor pemerintah yang membeli data dan memanfaatkannya. Ini tentang memasukkan data ke dalam sistem dan membuat data tersebut dapat diakses oleh pengguna akhir mana pun yang tertarik dengan lingkungan RF,” kata Brown.

“Jadi ini adalah program yang sangat inovatif dalam hal itu.”

Sumber: Space News

sumber : https://antariksa.republika.co.id/posts/87200/pasukan-antariksa-as-gunakan-data-spire-dalam-mendeteksi-serangan-pada-satelitnya
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler