Proyek Tol Cijago Bantah Pemberitaan 30 Motor Jatuh Akibat Ceceran Tanah 

Pihak Tol Cijago menyatakan kecelakaan bukan akibat ceceran tanah

Republika/Rusdy Nurdiansyah
Proyek Tol Cijago bantah pemberitaan 30 motor jatuh karena ceceran tanah di Jalan Maruyung, Limo, Kota Depok, Sabtu (26/3/2022).
Rep: Rusydi Nurdiansyh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Tol Cijago membantah pemberitaan 30 motor jatuh karena ceceran tanah proyek Tol Cijago Seksi 3. 

Baca Juga


Informasi yang diperoleh dan melakukan cek lokasi, faktanya ada lima motor yang terjatuh karena tabrakan beruntun di Jalan Maruyung, Limo, Kota Depok, Jumat (25/3/2022) pukul 24.00 WIB  

"Faktanya ada satu motor melaju kencang dan melakukan rem mendadak saat hendak menyalip kendaraan mobil usai melintasi jalan yang digenangi air berlumpur dari tumpahan air selokan dipinggir jalan yang mengakibatkan tabrakan beruntun melibatkan lima motor. Tidak ada korban jiwa, hanya korban luka-luka," ujar Humas PT TLKJ Tol Cijago, Bowo dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (26/3/2022). 

Menurut Bowo, tidaklah masuk akal ada 30 motor terjatuh dalam waktu bersamaan karena terpeleset akibat melintasi jalan berceceran tanah dan pastinya akan menjadi berita besar. 

"Faktanya lagi, lokasi jalan tersebut yang menyebabkan jatuhnya motor dan tabrakan beruntun jauh dari lokasi proyek Tol Cijago Seksi 3," terangnya.  

Dia menegaskan, berita dari salah satu media online nasional tersebut tidak benar penyebabnya karena ceceran tanah dari proyek Tol Cijago Seksi 3. "Setelah kami lakukan pengecekan di lokasi tersebut memang kerap terjadi kecelakaan karena jalan digenangi air yang berlumpur yang tumpah dari saluran air dan ceceran tanah yang terbawa air hujan dari tanah disamping jalan," tegas Bowo. 

Lanjut Bowo, informasi di dapat dari warga di lokasi tersebut dan ke pihak kelurahan Limo serta polisi lalulintas Polsek Limo didapati fakta bahwa, sebanyak 30 motor yang diberitakan jatuh tersebut bukan dalam satu kejadian melainkan merupakan akumulatif dari sering kecelakaan motor jatuh akibat kencangnya kendaraan yang melintas di jalan digenangi air berlumpur dan licin saat hujan. 

Makanya pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok memasang rambu lalulintas rawan kecelakaan sejak 2015, jauh sebelumnya adanya pengerjaan proyek Tol Cijago Seksi 3. 

"Kami sangat menyayangkan pemberitaan tersebut yang sangat menyudutkan pelaksana proyek Tol Cijago, tanpa konfirmasi dari tulisan yang menyebutkan penyebabnya karena adanya lalu lalang truk tanah proyek Tol Cijago Seksi 3. Kami juga menyayangkan pemberitaan tersebut tanpa data dan fakta yang valid serta tanpa konfirmasi dari pihak kami, pihak polisi lalulintas Polsek Limo, pihak Kelurahan Limo," tuturnya.  

Namun demikian, sebagai bentuk kepedulian pihak PT TLKJ Tol Cijago, maka jalan di lokasi yang rawan kecelakaan tersebut sudah diambil tindakan dengan melakukan pembersihan jalan dari genangan air dan lumpur dari saluran air dan ceceran tanah dari lahan disamping jalan tersebut yang memang berada lebih tinggi dari jalan.  

"Selain itu, kami juga melakukan normalisasi saluran air di lokasi tersebut yang ternyata sudah penuh dengan endapan lumpur dan ternyata saluran air tersebut sudah tidak berfungsi," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler