Bangsawan Eropa Berkumpul Peringati Kematian Pangeran Philip
Para bangsawan senior dari seluruh dunia berkumpul peringati kematian Pangeran Philip
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Para bangsawan senior dari seluruh dunia berkumpul Katedral Westminster Abbey pada Selasa (29/3/2022) waktu setempat untuk menghadiri upacara peringatan mendiang suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip. Upacara peringatan ini menggabungkan himne dan upacara untuk mengenang satu tahun berpulangnya Pangeran Philip, seperti dikutip dari AP pada Selasa.
Istana Buckingham belum memberikan pernyataan apakah Ratu Elizabeth II akan menghadiri upacara peringatan tersebut. Kendati demikian Ratu yang berusia 95 tahun itu rupanya terlibat dalam perencanaan acara tersebut. Akan tetapi dia telah mengalami masalah mobilitas dan kesehatan dalam beberapa pekan terakhir.
Istana Buckingham diperkirakan akan mengonfirmasi pada Selasa pagi waktu setempat apakah Ratu Elizabeth akan hadir atau tidak. Ratu Elizabeth yang baru saja pulih dari Covid-19 tidak menghadiri kebaktian Commonwealth Day di Westminster Abbey awal bulan ini, tetapi dia tetap mengikuti sejumlah pertemuan terjadwal lainnya, termasuk audiensi langsung.
Sekitar 1.800 anggota keluarga kerajaan, bangsawan-bangsawan di seluruh dunia, dan tamu lainnya telah diundang ke peringatan tersebut. Orang-orang muda yang berpartisipasi dalam program yang dijalankan oleh asosiasi amal dan kadet pemuda Duke of Edinburgh pangeran akan berbaris di tangga biara untuk menyambut para tamu yang menghadiri kebaktian.
Keluarga kerajaan Inggris akan hadir, bersama dengan sekitar 30 bangsawan asing, termasuk Pangeran Albert dari Monako, Ratu Margrethe dari Denmark, Raja Harald dan Ratu Sonja dari Norwegia, serta Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Spanyol. Keluarga dan teman-teman Philip yang lainnya juga diharapkan hadir, bersama dengan 500 perwakilan badan amal dan kelompok lain yang telah dia dukung selama hidupnya.
Philip meninggal pada 9 April 2021 di usia 99 tahun. Pada pemakamannya, hanya ada 30 orang yang hadir dan mereka diharuskan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Kondisi ini kemudian memaksa ratu untuk duduk sendirian mengenakan masker hitam saat dia berduka atas kehilangan suaminya.