Wagub Jabar Minta Milenial Isi Kegiatan Ramadhan dengan Perdalam Islam

Dalam pendidikan, selain kurikulum meningkatkan ketakwaan dan iman juga sama penting

istimewa
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri Peresmian Gebyar Desa dan Peluncuran BUMDes Menjadi Bank Desa di Desa Wanajaya Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut, Senin (28/3/2022
Rep: arie lukihardianti Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi Program Smartren Ramadhan Tahun 2022 sebagai inovasi yang dapat menambah semangat dan memotivasi generasi milenial untuk lebih memperdalam Agama Islam. 

Baca Juga


Hal tersebut diungkapkan Wagub Jabar Uu secara virtual pada Rapat Persiapan Program Smartren Ramadhan Tahun 2022. Rapat dihadiri pula secara virtual oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, 13 Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Jabar, Kementerian Agama Kanwll Jawa Barat, MUI, dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat. “Melalui Program ini saya berharap pada insan-insan pendidikan di Jawa Barat memahami isyarat pimpinan, yaitu untuk menciptakan Juara Lahir dan Batin,” ujar Uu dalam siaran persnya, Selasa malam (29/3/2022).

Dalam dunia pendidikan, menurut Uu, tak hanya mencerdaskan generasi dari sisi kurikulum. Melainkan juga meningkatkan keimanan dan ketakwaan itu sama penting. Dunia pendidikan pun secara tidak langsung membentuk karakter dan moral siswa. 

Uu menekankan, Smartren Ramadhan  bukan hanya menjadi tanggung jawab guru agama, atau dinas pendidikan saja, melainkan juga merupakan tanggung jawab bersama yang bisa dikolaborasikan dengan MUI, Kemernterian Agama, maupun IRMA. “Harapan kami, Program ini juga bisa dikolaborasikan dengan Madrasah Aliyah. Jadi di bulan puasa ini ada agenda yang sama antara SMA dibawah naungan kita (Pemda Provinsi Jabar) dan Madrasah Aliyah dibawah naungan Kementerian Agama,” papar Uu.

Uu juga menghimbau para guru dalam pelaksanaan Program Smartren Ramadhan untuk selalu mengawasi para siswa di sekolahnya. 

Pendidikan yang diberikan pada siswa yang mengikuti Smartren Ramadhan, kata dia, harus fokus tentang bagaimana pelaksanaan puasa, tata cara salat, sejarah para Nabi, menghormati orangtua, tauhid dan belajar Alquran. Bagi siswa putri juga ada pendidikan tambahan terkait perempuan. “Harapan kami, para kepala sekolah mempersiapkan ajengan di sekitar sekolah, yang tulen dan biasa mengajar,” katanya.

Menurut Uu, guru ajengan tersebut harus selaras dengan apa yang disarankan oleh Kementerian Agama, sehingga tidak boleh ada penyimpangan. “Nanti juga ada evaluasi, kalau perlu ada tes diakhir Smartren Ramadhan,” kata Uu.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler