Google Perbarui Penelusuran dan Berita Cegah Hoaks
Google mendorong pengguna untuk lebih kritis dan menggali lebih dalam suatu informasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google meluncurkan sejumlah pembaruan pada penelusuran dan berita untuk mengurangi penyebaran berita hoaks. Sejak Juni lalu, perusahaan telah menerapkan label pada hasil untuk topik yang berkembang pesat yang mencakup hal-hal seperti berita terkini dan video viral yang menyebar dengan cepat.
Mulai Kamis (31/3/2022), di Amerika Serikat (AS), label akan menyertakan beberapa tip literasi informasi. Pembaruan ini bertujuan untuk membantu orang menilai apakah informasi yang mereka lihat tentang topik yang berkembang pesat itu sah atau tidak.
Selain itu, tip literasi akan menyarankan tindakan seperti memeriksa tanggal publikasi dan mencari nama penulis untuk mengetahui apakah mereka kredibel. Pendekatan ini dinilai paling bijaksana karena melihat Google mendorong pengguna untuk lebih kritis dan menggali lebih dalam suatu informasi.
Di Google Berita akan ada label baru di Berita Teratas untuk menunjukkan sumber yang telah banyak dikutip oleh organisasi berita lain. Ini dapat diterapkan pada hal-hal seperti berita dari surat kabar lokal, wawancara, fitur investigasi, pengumuman atau bahkan siaran pers yang telah ditautkan ke penerbit lain. Google mengatakan tertarik menggunakan label untuk menyoroti pelaporan asli.
Dilansir Engadget, Jumat (1/4/2022), tujuan Google yakni untuk membantu pengguna menemukan informasi yang lebih relevan dan bermanfaat. Label awalnya akan tersedia di perangkat seluler di AS hanya dalam bahasa Inggris. Namun, dalam beberapa pekan mendatang, Google berencana untuk meluncurkan ke pengguna di seluruh dunia.