Pedagang Takjil di Kota Kupang Keluhkan Kenaikan Minyak Goreng
Kenaikan harga minyak goreng memicu terjadinya kenaikan harga makanan dan kue.
REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pedagang makanan takjil untuk berbuka puasa di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengeluhkan terjadinya kenaikan harga minyak goreng dan gula sebagai bahan baku membuat makanan takjil pada masa Ramadhan 2022. "Harga kue dan makanan untuk berbuka puasa mengalami kenaikan harga apabila dibandingkan dengan tahun 2021 lalu," kata Wati salah seorang pedagang takjil di jalan Oerip Soemohardjo, Kota Kupang, Ahad (3/4/2022).
Ia menjelaskan kenaikan harga minyak goreng memicu terjadinya kenaikan harga makanan dan kue untuk berbuka puasa seperti jajanan kue sebelumnya dijual dengan harga empat buah Rp 5.000 menjadi tiga buah Rp 5000.
Menurut dia, minyak goreng ukuran dua liter di pasar dijual dengan harga Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu saat ini sudah Rp 50 ribu. "Sehingga harga jajanan kue menjadi naik," ujarnya.
Sementara itu gula lempeng atau gula merah lokal Kupang sebelumnya dijual di pasar dengan harga Rp 25 ribu /kg menjadi Rp 40 ribu/kg.
"Barang-barang naik maka harga jajanan kue menjadi naik kalau tidak seperti itu maka tidak bisa dapat untung sekalipun keuntungannya kecil sekali," kata Wati.
Sementara itu, Aisah salah seorang pedagang takjil di ruas jalan Timor Raya mengatakan harga takjil yang dijual pada masa Ramadhan ini mengalami kenaikan. "Kenaikan harga karena harga minyak goreng dan gula lempeng di pasar juga naik. Makanan siap saji yang sebelumnya dijual Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu sekarang dijual dengan harga Rp 25 ribu/porsi," kata Aisah. Sekalipun terjadi kenaikan harga namun warga Kota Kupang tetap membeli berbagai aneka makanan maupun kue untuk berbuka puasa.