Dokter Paru: Ramadhan Momen Tepat untuk Berhenti Merokok

Saat menjalankan puasa Ramadhan, perokok mau tidak mau akan berhenti merokok.

Prayogi/Republika
Kampanye berhenti merokok (ilustrasi). Berpuasa akan membuat berkurangnya kebiasaan merokok.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Anda terbiasa merokok? Dokter spesialis paru Wisuda Moniqa Silviyana mengatakan, bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk belajar berhenti merokok.

Baca Juga


"Momen puasa Ramadhan ini sangat efektif jika dipergunakan sebagai kesempatan untuk belajar berhenti merokok," kata dr Moniqa di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (4/4/2022).

Menurut dr Moniqa, perlu keinginan dan tekad yang kuat untuk menghentikan kebiasaan merokok. Sebab, jika keinginan belum tumbuh di dalam diri, tentu akan sulit berhenti dari kebiasaan dapat yang memicu kemunculan beragam penyakit tersebut.

Dr Moniqa menjelaskan bahwa ketika seseorang berpuasa maka selain menahan haus dan lapar juga otomatis tidak merokok. Sebab, merokok dapat membatalkan puasa.

"Seorang perokok mau tidak mau akan setop merokok saat berpuasa," kata dokter yang praktik di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto itu.

Berpuasa akan membuat berkurangnya kebiasaan merokok sehingga berdampak pula kepada kesehatan paru perokok. Kondisi tersebut, menurut dr Moniqa, perlu dipertahankan bukan hanya saat bulan Ramadhan saja, namun sepanjang tahun dan secara jangka panjang.

"Dengan belajar tidak merokok saat berpuasa diharapkan akan jadi kebiasaan yang bisa dipertahankan untuk jangka panjang, hal ini sangat penting demi menjaga kesehatan paru-paru," kata dr Moniqa.

Sementara itu, dr Moniqa juga mengingatkan mengenai pentingnya meningkatkan imunitas dan mencegah terinfeksi Covid-19 selama bulan Ramadhan. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka.

"Perhatikan komposisi karbohidrat, protein, dan serat dalam porsi makan saat sahur dan berbuka," katanya.

Selain itu, dr Moniqa mengingatkan masyarakat agar menghindari makanan yang banyak lemak dan terlalu manis. Sebab, itu bisa menyebabkan rasa cepat lapar dan kadar gula yang tidak stabil dalam darah.

"Jaga kecukupan cairan tubuh, jangan lewatkan waktu makan sahur dan tetap beraktivitas atau olah raga ringan agar metabolisme tubuh tetap terjaga baik, atur pola istirahat yang cukup," ujar dr Moniqa.

Menurut dr Moniqa, tetap menjalankah protokol kesehatan juga tidak kalah penting. Ini merupakan salah satu bagian dari langkah mencegah penularan infeksi di samping menjalani vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler