Zelenskyy: Tindakan Rusia di Bucha Buat Negosiasi Jadi Lebih Sulit

Negosiasi Moskow dan Kiev jadi lebih sulit karena bukti dugaan pembantaian di Bucha

AP/Efrem Lukatsky
Relawan mengumpulkan mayat warga sipil yang terbunuh, di Bucha, dekat Kyiv, Ukraina, Senin, 4 April 2022.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan, negosiasi antara Moskow dan Kiev menjadi lebih sulit karena bukti dugaan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia. Zelenskyy mengecam kejahatan perang itu sama dengan tindakan genosida.

“Sangat sulit untuk berbicara ketika Anda melihat apa yang telah mereka lakukan di sini. Semakin lama Federasi Rusia menunda proses pertemuan, semakin buruk bagi mereka dan untuk perang ini," kata Zelenskyy, dilansir Aljazirah, Selasa (5/4/2022).

Pasukan Rusia diketahui mulai mundur bertahap dari sekitar kota Kiev. Di daerah Bucha, dekat Kiev, mayat warga sipil bergeletakan di jalan-jalan. Seorang pejabat Ukraina mengungkapkan, 280 mayat ditemukan di kuburan massal di sana.

Menurut Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova, ditemukan setidaknya 410 mayat di daerah-daerah sekitar Kiev. Dia mengungkapkan, para warga masih trauma untuk dapat menceritakan tentang kejadian yang mereka hadapi. Kementerian Pertahanan Rusia membantah laporan yang menyebut pasukannya membunuh warga sipil saat menarik diri dari kota-kota dekat Kiev.

Zelenskyy menekankan bahwa, terlepas dari kesulitan, Ukraina harus bernegosiasi. Dia mengingatkan kepada dunia bahwa, perang ini harus diakhiri segera mungkin. Dia juga menanyakan bagaimana perang ini bisa terjadi di  abad ke-21 di Eropa.

"Kami tahu ribuan orang terbunuh dan disiksa, dengan anggota badan yang terputus, perempuan yang diperkosa dan anak-anak yang dibunuh," ujar Zelenskyy.

Moskow telah menghadapi tuduhan kejahatan perang terkait penemuan ratusan jasad warga sipil di Bucha. Beberapa jasad tampaknya telah dibunuh dengan sengaja dari jarak dekat. Rusia mengklaim bahwa, penemuan ratusan jasad warga sipil di Bucha yang ditayangkan oleh stasiun berita global adalah rekayasa.

Seorang pengacara hak asasi manusia internasional, Toby Cadman,  mengatakan, sangat penting untuk menetapkan pihak-pihak di balik pembunuhan itu. Dia juga mengatakan, beberapa rute dapat digunakan untuk memastikan pelaku kejahatan potensial dapay diidentifikasi. Proses ini dapat melibatkan jaksa agung Ukraina, pengadilan terpisah, dan komisi penyelidikan.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler