Risiko Radang Otot Jantung Akibat Vaksin Covid-19 Lebih Rendah Ketimbang Vaksin Lainnya
Hanya ada 18 kasus radang otot jantung terkait pemberian vaksin Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tim peneliti Singapura menemukan bahwa risiko keseluruhan dari peradangan jantung seusai vaksinasi Covid-19 sebanding atau lebih rendah dari yang disebabkan oleh vaksinasi bukan Covid-19, Straits Times melaporkan pada Selasa (12/4/2022). Hasil riset terbaru itu diterbitkan di Lancet Respiratory Medicine.
Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, para ilmuwan menilik lebih dari 400 juta dosis vaksin di basis data internasional untuk membandingkan risiko mioperikarditis setelah vaksinasi Covid-19 dan penyakit lain. Mereka membandingkannya dengan vaksin influenza dan cacar.
Mioperikarditis adalah kondisi yang menyebabkan peradangan otot jantung. Para ilmuwan menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 menyebabkan 18 kasus mioperikarditis per satu jutaan dosis, sedangkan vaksinasi lainnya menyebabkan 56 kasus, tulis surat kabar tersebut.
Riset itu dilakukan oleh tim peneliti di Singapura. Konsultan senior Kollengode Ramanathan dari Pusat Jantung Nasional Singapura dan Jyoti Somani serta Dale Fisher dari divisi penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Nasional terlibat dalam riset tersebut.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa risiko keseluruhan mioperikarditis tampaknya tak berbeda untuk kelompok vaksin Covid-19 yang baru disetujui ini, dibanding dengan vaksin untuk penyakit lain," kata Ramanathan.
Menurut Ramanathan, sejumlah temuan ini seharusnya dapat membuat masyarakat lebih yakin bahwa vaksinasi Covid-19 aman. Kesimpulan risetnya itu sejalan dengan pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Juni 2021.
Saat itu, CDC memverifikasi 323 kasus peradangan jantung pada orang yang menerima vaksin Pfizer dan Moderna Covid-19. Food and Drugs Administration (FDA) sebelumnya memberikan peringatan baru mengenai adanya risiko inflamasi jantung terkait vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna.
Akan tetapi, FDA memastikan bahwa manfaat vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan risikonya. CDC mengungkapkan, kasus radang jantung bagi penerima vaksin Pfizer atau Moderna cenderung langka.
CDC menyebut, kasus miokarditis dan perikarditis telah terlihat sebagian besar pada rentang usia antara 12 hingga 39 tahun. Sebagian besar kasus terjadi setelah dosis vaksin kedua.