AS Tinjau Kasus Radang Jantung Pascavaksinasi Pfizer-Moderna
CDC AS belum mengonfirmasi kaitan antara peradangan jantung dan vaksinasi.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Panel Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat akan bertemu pada Rabu guna meninjau kemungkinan sebuah kaitan antara kasus peradangan jantung dan vaksin Covid-19 mRNA Pfizer-BioNTech dan Moderna. CDC sedang mendalami kasus peradangan jantung, terutama pada pemuda selama berbulan-bulan.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Israel awal Juni ini mengatakan telah menemukan sebuah kaitan antara kasus seperti itu dan vaksin Covid-19 Pfizer. Pertemuan komite akan dimulai pukul 11:00 waktu setempat.
"Dalam pertemuan itu, CDC akan menyajikan rincian lebih dari 300 kasus terkonfirmasi miokarditis dan perikarditis yang dilaporkan ke CDC dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di antara 20 juta lebih remaja dan dewasa muda yang divaksin di AS," kata direktur CDC Rochelle Walensky saat konferensi pers Gedung Putih pada pekan lalu.
Awal Juni lalu, CDC mengaku masih mengevaluasi risiko dari kondisi tersebut dan tidak mengonfirmasi hubungan kausal antar keduanya. Namun, CDC mengatakan, jumlah pemuda yang lebih tinggi dari perkiraan telah mengalami peradangan jantung setelah dosis kedua vaksin Covid-19 mRNA, dengan lebih dari setengah kasus dilaporkan pada usia 12-24 tahun.
Komite Penasihat untuk Praktek Imunisasi (ACIP) akan membahas manfaat vaksin Covid-19 versus risiko potensial pada remaja dan dewasa muda dari kondisi jantung tersebut, menurut agenda CDC. Kendati pejabat kesehatan di Israel telah menetapkan bahwa terdapat kemungkinan sebuah kaitan antara vaksin dan peradangan jantung, kekhawatiran soal varian Covid-19 Delta mendorong negara tersebut untuk mendesak warga berusia 12-15 agar divaksin.
Pfizer telah mengantongi izin penggunaan vaksin pada usia 12 tahun di Amerika. Perusahaan sebelumnya mengatakan tidak mengamati tingkat peradangan jantung yang lebih tinggi daripada yang biasanya diharapkan di masyarakat umum.
Moderna mengatakan tidak dapat mengidentifikasi hubungan kausal antara kasus peradangan jantung dan vaksin buatannya. Lebih dari 138 juta warga Amerika telah mendapatkan dosis lengkap salah satu dari dua vaksin mRNA tersebut, menurut data CDC hingga Senin.