Tanda Strok Ringan yang tidak Boleh Diabaikan Meski Serangannya Terasa Singkat
Periksakan diri ke dokter dalam waktu 24 jam sejak awal gejala strok ringan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Strok ringan atau dikenal dalam istilah medis sebagai transient ischemic attack (TIA) merupakan kondisi ketika bagian otak mengalami kekurangan oksigen. Meski durasi serangannya cukup singkat, ini bisa menjadi indikasi bahwa strok yang lebih merusak otak sedang dalam perjalanan.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengungkap bahwa strok ringan bisa diidentifikasi dari beberapa gejala yang muncul di wajah, lengan, dan cara bicara. Orang dengan strok ringan wajahnya akan terlihat kendur di satu sisi, sulit tersenyum, atau mulut dan matanya terkulai.
Lalu, pada lengan, pasien TIA biasanya mengalami mati rasa pada satu lengan. Mereka akan kesulitan mengangkat kedua lengan dan menahannya.
Sementara ketika berbicara, ucapan mereka mungkin tidak jelas atau kacau. Penderita strok ringan mungkin tidak bisa berbicara sama sekali.
"Jika Anda mengalami satu dari beberapa gejala di atas, Anda harus dirujuk ke spesialis dalam waktu 24 jam sejak awal gejala. Bahkan, jika gejala ini hilang dalam beberapa menit, Anda tetap harus memeriksakannya," kata NHS, seperti dilansir laman Express, Jumat (15/4/2022).
Orang yang dianggap berisiko tinggi terkena strok termasuk mereka yang mengidap diabetes atau tekanan darah tinggi. Terkadang, strok ringan dapat menyebabkan gejala berbeda yang muncul dalam beberapa detik.
Gejala tersebut mungkin termasuk kelumpuhan total pada satu sisi tubuh, kehilangan penglihatan mendadak, penglihatan kabur atau penglihatan ganda, vertigo, mengalami sakit, dan pusing. Kebingungan, kesulitan memahami apa yang orang lain katakan, masalah dengan keseimbangan dan koordinasi, dan kesulitan menelan (disfagia) juga bisa menjadi pertanda.
Strok ringan adalah peringatan bahwa Anda berisiko mengalami strok lebih parah dalam waktu dekat. Jadi jika Anda yakin pernah mengalami strok ringan di masa lalu yang tidak diperiksa oleh profesional medis, segeralah temui dokter.
Berbicara soal penyebab, strok ringan terjadi ketika salah satu pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat. Sumbatan biasanya ada akibat terbentuknya gumpalan darah di area tubuh lainnya.
Ketika arteri telah menyempit oleh timbunan bahan lemak, termasuk kolesterol, plak yang mengeras dapat pecah dan menyebabkan cedera pada pembuluh darah. American Society of Hematology menjelaskan bahwa darah membeku memang bisa membantu mencegah pendarahan berlebihan saat pembuluh darah terluka.
Persoalannya, jika itu menyumbat arteri yang telah menyempit, suplai darah ke otak bisa terhambat. Itulah sebabnya mengapa strok ringan bisa terjadi.
Cara terbaik untuk meminimalisasi risiko pembekuan darah antara lain dengan tetap aktif, yang berarti berolahraga setidaknya 150 menit setiap pekan. Pastikan bahwa aktivitas apa pun yang dilakukan, apakah itu berenang atau jalan cepat, dapat meningkatkan detak jantung.
Juga disarankan untuk minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi, yang merupakan faktor risiko pembekuan darah. Selain itu, Anda juga disarankan untuk menurunkan berat badan jika obesitas. Dalam kasus yang jarang terjadi, strok ringan dapat disebabkan oleh pendarahan di otak, yang dikenal sebagai haemorrhage.