Dokter: Perbanyak Protein Saat Berbuka Jika Punya Riwayat Strok

Orang dengan riwayat strok disarankan makan menu buka dan sahur yang kaya protein

Pixabay
Telur dan ayam merupakan sumber protein yang baik untuk menjaga asupan gizi seimbang. Orang dengan riwayat strok disarankan makan menu buka dan sahur yang kaya protein. Ilustrasi.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Dokter spesialis saraf Untung Gunarto mengingatkan seseorang dengan riwayat penyakit strok harus memperbanyak asupan protein dan serat ketika berbuka puasa atau makan sahur.

Baca Juga


"Ketika berbuka atau sahur selama bulan Ramadhan ini, seseorang dengan riwayat strok perlu mengendalikan makanan berbahan dasar tepung dan gula. Perbanyak serat dan protein," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (4/4/2022).

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut menjelaskan orang dengan riwayat penyakit strok bisa tetap berpuasa karena sangat bermanfaat dan berdampak baik bagi kesehatan tubuh. "Bisa tetap puasa karena baik bagi kesehatan, asal tetap perhatikan asupan makanan dan juga memperbanyak konsumsi air putih selama berbuka puasa hingga sahur," katanya.

Selain itu, orang dengan riwayat penyakit strok harus menghindari paparan panas atau berkeringat berlebihan. "Cari tempat yang nyaman, pada sore hari menjelang berbuka bisa sedikit olahraga ringan seperti senam dengan gerakan-gerakan sederhana. Bahkan gerakan saat beribadah sholat juga bisa menjadi bagian dari relaksasi," jelasmya.

Untung menambahkan, seseorang dengan riwayat strok juga perlu menghindari makanan yang cenderung merangsang batuk, membuat sembelit, dan merangsang buang air kecil. "Tetap jaga asupan gizi seimbang selama bulan Ramadhan. Hindari makanan bertepung dan gula secara berlebihan, pastikan kandungan makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak juga mikronutrien seperti vitamin dan mineral serta air telah tercukupi dengan baik," katanya.

Dokter yang berpraktik di sejumlah rumah sakit di Purwokerto itu mengingatkan seseorang dengan riwayat strok yang mengonsumsi obat secara rutin sesuai anjuran dokter perlu tetap melakukannya dengan menyesuaikan saat berbuka dan sahur. "Tetap konsumsi obat rutin sesuai anjuran dokter dan disesuaikan minumnya saat berbuka dan sahur. Jangan menghentikan obat tanpa konsultasi dokter," jelas Untung.

Menurutnya, ibadah puasa jika dilakukan dengan baik dan niat kuat maka akan membawa dampak positif bagi seseorang dengan riwayat strok. "Niatkan puasa karena Allah, karena akan berdampak positif untuk yang menjalankannya. Rasa gembira juga akan bisa menjaga imunitas selama pandemi Covid-19," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler