Gejala Kanker Pankreas yang Bisa Terlihat dari Kondisi Feses: Mengambang dan Bau Busuk

Kanker pankreas berada di urutan ke-16 terbanyak di Indonesia.

www.flickr.com
Sakit perut (ilustrasi). Kanker pankreas tidak memiliki gejala yang khas karena mirip dengan penyakit lainnya. Namun, kondisi feses dapat menjadi pertandanya.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data Globocan 2020 mencatat bahwa kasus kanker pankreas menempati urutan ke-16 yang terbanyak dari seluruh jenis kanker yang ada di Indonesia. Meski kanker pankreas tidak termasuk di antara sepuluh kanker yang umum di Indonesia, ini merupakan penyebab keenam dan ketujuh dari kematian akibat kanker.

Menurut American Society of Clinical Oncology (ASCO), salah satu tanda kanker pankreas bisa dilihat dari kondisi feses saat buang air besar. Feses mengambang dengan bau yang sangat busuk dan warna yang tidak biasa karena tubuh tidak mencerna lemak dengan baik adalah tandanya.

Ada juga sejumlah tanda kanker pankreas yang dicatat ASCO, termasuk kulit kuning dan urine menjadi gelap, gatal-gatal, dan feses berwarna seperti tanah liat. Nyeri di perut bagian atas, punggung atas, atau lengan, serta pembengkakan yang menyakitkan pada lengan atau kaki karena bekuan darah juga menjadi gejalanya.

Baca Juga


Selain itu, kanker pankreas juga bisa membuat orang merasakan sensasi terbakar di perut atau ketidaknyamanan gastrointestinal lainnya. Penderita bisa didera kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, kedinginan dan muncul keringat, demam, serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Sementara itu, Pancreatic Cancer UK menjelaskan bahwa pankreas memainkan peran penting dalam mengurai makanan. Karena itu, badan amal tersebut mengatakan bahwa kanker pankreas sering menyebabkan masalah dengan makan dan mencerna makanan.

"Gejalanya termasuk merasa cepat kenyang saat makan, perut kembung, banyak angin, dan bersendawa. Tapi ini adalah gejala masalah umum dan biasanya bukan karena kanker pankreas," kata badan amal tersebut, seperti dilansir laman Express, Jumat (15/4/2022).

Cancer Research UK menyebut bahwa gejala kanker pankreas bisa jadi tidak jelas. Badan amal tersebut menjelaskan bahwa gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh kondisi lain sehingga penting untuk memeriksakannya ke dokter.

Sementara itu, The Mayo Clinic mengatakan bahwa opsi pengobatan kanker pankreas dipilih berdasarkan tingkat kankernya. Pilihan mungkin termasuk operasi, kemoterapi, terapi radiasi, atau kombinasi dari semuanya.

Cancer Research menjelaskan, tumor pankreas endokrin jarang terjadi. Penyakit ini juga disebut sebagai tumor neuroendokrin. Kebanyakan tumor neuroendokrin pankreas tidak menghasilkan hormon sehingga tidak menimbulkan gejala spesifik.

"Tumor neuroendokrin pankreas yang menghasilkan hormon disebut tumor fungsional," kata Cancer Research.

Gejalanya berbeda untuk setiap jenis, tergantung pada hormon yang dihasilkan tumor. Beberapa faktor gaya hidup dan kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.

Misalnya, sekitar 20 dari 100 kasus kanker pankreas di Inggris disebabkan oleh kebiasaan merokok. Meskipun kanker pankreas tidak selalu bisa dicegah, membuat pilihan gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko.

NHS merekomendasikan untuk menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan. Selain itu, jauhi alkohol dan kurangi daging merah serta makanan olahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler