Puluhan Anak AS dan Eropa Alami Kerusakan Hati Parah, Penyebabnya Masih Misterius

Anak-anak yang tadinya sehat mengalami kerusakan hati parah.

www.freepik.com.
Puluhan anak-anak di AS, Inggris, dan Irlandia Utara mengalami hepatitis akut parah yang menyebabkan kerusakan hati. Belum jelas penyebab penyakitnya.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat kesehatan masyarakat di Eropa dan Amerika Serikat (AS) masih menyelidiki puluhan kasus hepatitis parah yang misterius pada anak kecil. Penyakit itu membuat anak-anak mengalami kerusakan organ hati.

Hepatitis adalah peradangan pada lever. Penyebabnya sering kali adalah virus.

Baca Juga


Hanya saja, virus yang biasanya menyebabkan penyakit hepatitis A, B, C, D dan E telah dikesampingkan dalam kasus-kasus tersebut. Dalam beberapa kasus yang parah, anak-anak bahkan sampai membutuhkan transplantasi hati.

Sejauh ini, tidak ada kasus kematian yang terlaporkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (15/4/2022) mengatakan sedang menyelidiki 74 kasus hepatitis akut parah pada anak-anak di bawah usia 13 tahun di Inggris dan Irlandia Utara.

"Tiga kasus juga dilaporkan di Spanyol," ujar WHO, seperti dilansir laman NBC News, Sabtu (16/4/2022).

Menurut WHO, tidak jelas kapan gejala sebagian besar anak dimulai. Tapi dari 10 anak pertama yang diidentifikasi di Inggris, sembilan jatuh sakit pada Maret dan satu pada Januari 2022.

Di AS, sembilan kasus telah dilaporkan pada anak-anak usia enam tahun ke bawah di Alabama. Petugas medis distrik untuk Departemen Kesehatan Masyarakat Alabama, dr Wes Stubblefield, mengatakan, semua anak dinyatakan sehat sebelum jatuh sakit, dan tidak ada hubungan yang jelas di antara anak-anak tersebut.

Dengan mengesampingkan virus hepatitis yang umum, teori utama saat ini adalah virus yang berbeda, yang disebut adenovirus tipe 41 sebagai biang keladinya. Lima dari sembilan anak di Alabama, yang diidentifikasi antara Oktober 2021 hingga Februari 2022 dinyatakan positif mengidap adenovirus tipe 41.

Akan tetapi, adenovirus adalah virus pernapasan yang biasanya menyebabkan flu biasa. Umumnya, infeksinya tidak terkait dengan cedera hati.

"Ini tidak biasa. Virus ini, di masa lalu, tidak dikaitkan dengan konstelasi tanda, gejala, dan cedera hati," papar Stubblefield.

Pada anak-anak di Alabama, gejalanya termasuk diare, mual dan muntah. Beberapa penyakit kuning berkembang, dan tes darah menunjukkan tanda-tanda peningkatan enzim hati.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Masyarakat Alabama menyelidiki kasus-kasus tersebut. Mereka menjangkau departemen kesehatan negara bagian lainnya untuk melihat apakah ada kasus lain.

"Adenovirus mungkin menjadi penyebabnya, tapi para peneliti masih mempelajari lebih lanjut, termasuk mengesampingkan penyebab hepatitis yang lebih umum," ujar juru bicara CDC, Kristen Nordlund.

Direktur medis transplantasi hati pediatri di Rumah Sakit Anak Colorado, dr Amy Feldman, mengatakan bahwa sejumlah kasus itu penting untuk ditindaklanjuti. Namun, orang tua tidak perlu terlalu khawatir tentang penyakit gastrointestinal khas yang umum pada anak-anak.

Stubblefield pun mendesak rekan-rekan kesehatan masyarakat di negara bagian lain untuk waspada terhadap kasus-kasus ini. Mereka diminta melaporkannya ke CDC atau departemen kesehatan negara bagian.

"Jika orang melihat gejala yang tidak biasa, khususnya terkait dengan adenovirus 41 atau adenovirus pada umumnya, mereka harus bekerja sama dengan departemen kesehatan negara bagian atau CDC sehingga kami dapat menjelaskan dengan lebih baik apa yang dilakukan ini dan bagaimana potensi penyebarannya," ujar Stubblefield.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler