Elon Musk Mengaku tak Punya Rumah, Numpang Nginap di Kamar Kosong Teman-temannya
Sebagai orang terkaya di dunia, Elon Musk mengaku tak punya rumah, tak hobi liburan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selalu ada ulasan menarik terkait orang yang disebut-sebut terkaya di dunia, Elon Musk. Kali ini dalam sebuah wawancara bersama kurator TED Chris Anderson pada akhir pekan lalu terungkap bahwa sang miliarder mengaku sebenarnya menjalani gaya hidup yang nomaden.
Pemilik Tesla dan CEO SpaceX tersebut mengaku tidak punya rumah, kapal pesiar, dan tidak gemar pelesiran atau liburan. Hal itu diungkap Musk saat diminta tanggapan mengenai perbedaan atau kesenjangan yang ada di dunia saat ini.
"Ada banyak orang lain di luar sana yang kesal dengan dunia miliarder ini. Mereka sangat tersinggung dengan gagasan bahwa satu orang dapat memiliki kekayaan setara dengan harta satu miliar atau lebih orang termiskin di dunia," kata Anderson memulai perbincangan.
Musk kemudian memberikan pendapatnya. Pria 50 tahun itu mengaku percaya ada "beberapa kelemahan aksiomatis yang mengarahkan" jenis kritik seperti itu kepada kesimpulan seperti yang disebutkan Anderson. Menurut Mask, pasti akan sangat bermasalah jika dia menghabiskan miliaran dolar per tahun hanya untuk konsumsi pribadi.
"Tapi bukan itu masalahnya. Bahkan, saya tidak memiliki rumah saat ini. Saya benar-benar menginap di tempat teman. Jika saya bepergian ke Bay Area, di mana sebagian besar pabrik Tesla berada, pada dasarnya saya menggilir kamar tidur kosong teman-teman saya," kata Musk, seperti dikutip laman People, Rabu (20/4/2022).
Musk lantas mengaku tidak punya kapal pesiar. Dia juga tidak hobi berlibur.
"Konsumsi pribadi saya tidak tinggi. Satu-satunya pengecualian adalah pesawat, tetapi jika saya tidak menggunakan pesawat, maka saya memiliki lebih sedikit jam untuk bekerja," tutur CEO SpaceX itu.
Musk menduduki puncak Daftar Miliarder Dunia Forbes 2022. Menurut media tersebut, kekayaannya mencapai 219 miliar dolar AS (Rp 3,1 kuadriliun) sehingga menjadikannya sebagai orang terkaya di dunia.
Pekan lalu, Musk mengumumkan akan membuat penawaran untuk membeli platform media sosial Twitter. Menurut pengajuan SEC pada Rabu (20/4/2022), Musk meluncurkan tawaran lebih dari 40 miliar dolar AS (Rp 573,6 triliun) untuk membeli platform tersebut.
Musk juga menyampaikan keinginannya kepada Ketua Dewan Twitter Bret Taylor untuk menjadikan Twitter sebagai perusahaan tertutup. Musk berinvestasi di Twitter karena percaya pada potensinya untuk menjadi platform kebebasan berbicara di seluruh dunia. Co-founder of Neuralink and OpenAI itu percaya bahwa kebebasan berbicara adalah syarat sosial untuk berjalannya demokrasi.
"Namun, sejak berinvestasi, saya sekarang menyadari perusahaan tidak akan berkembang atau melayani kepentingan masyarakat ini dalam bentuknya sekarang. Twitter perlu diubah sebagai perusahaan tertutup," ungkap pria yang pernah mengenyam pendidikan di Stanford University itu.
Musk memasukkan tawaran untuk membeli sisa saham Twitter yang saat ini tidak dimilikinya. Sebagai hasilnya, Musk menawarkan untuk membeli 100 persen Twitter seharga 54,20 dolar AS per saham secara tunai, 54 persen premium sehari sebelum dia mulai berinvestasi di Twitter, dan 38 persen premium sehari sebelum investasi itu diumumkan ke publik.