Kenali Risiko Keamanan di Dunia Virtual Metaverse

Ancaman keamanan masih akan tetap berkaitan dengan isu terkait pengambilalihan akun.

pixabay
Seorang perempuan menggunakan virtual reality untuk berada di dunia metaverse.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Setyanavidita Livikacansera Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Metaverse menawarkan konsep dunia virtual baru. Dunia baru ini akan hadir dengan peradaban baru, yakni manusia akan tampil dengan avatar-nya masing-masing, dan melakukan berbagai kegiatan, layaknya di dunia nyata.

Baca Juga


Berbagai kompleksitas terkait teknologi baru ini akan berdampak pula pada implikasi keamanan siber dan privasi. Menurut Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, Sandra Lee, saat ini sudah banyak perusahaan yang meng gunakan komputasi awan sebagai infrastruktur utama.

"Ke depan, bukan hal yang mustahil apabila perusahaan-perusahaan ini juga mulai memindahkan kantor ke dunia VR. Walaupun teknologi ini, masih memerlukan peningkatan pesat untuk mewujudkan gagasan besarnya," kata Lee, belum lama ini.

Menurut dia, ke depan, ancaman keamanan pada era metaverse, masih akan tetap berkaitan dengan isu terkait pengambilalihan akun. Hal ini kemudian akan berujung pula pada pencurian identitas dan penipuan.

Namun, akan ada situasi keamanan yang sedikit berbeda nantinya di era metaverse. Mengingat, salah satu janji meta verse adalah interoperabilitas. Misalnya, kita membeli rumah di platform Decentraland, kemudian membeli sepasang sepatu kets virtual mewah dari OpenSea.

Semua barang ini, seharusnya akan dapat diakses di semua platform, termasuk yang kita gunakan untuk pergi bekerja di kantor virtual. "Hal ini akan menciptakan satu titik celah dan memberi tekanan yang lebih terhadap kebutuhan lebih besar dalam melindungi akun Anda," kata Lee.

Masalah lain dari interoperabilitas, kata dia, adalah karena hal ini didasarkan atas teknologi blockchain. Hal ini akan menempatkan lebih banyak tanggung jawab pada pengguna akhir untuk menjaga identitas dan properti digital mereka tetap aman.

Mengingat, salah satu konsep utama dari teknologi buku besar ini, adalah tiadanya otoritas pusat. "Ini berarti jika avatar NFT mewah Anda dicuri, platform tidak dapat membantu Anda, seperti yang ditunjukkan oleh kasus pencurian kera NFT dari Bored Ape yang terkenal, belum lama ini," kata dia.

Ditambah lagi, pada teknologi blockchain, kita harus selalu menautkan identitas dan akses ke data pribadi, ke dompet tempat menyimpan semua aset digital yang kita miliki. Hal ini, diyakini Lee, akan membuat penjahat dunia maya lebih bersemangat untuk mengaksesnya. 

Jika ke depan metaverse benar-benar menjadi paradigma baru, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar tetap dapat aman selama berada di sana. Beberapa di antaranya:

* Selalu melindungi akun kita dengan menggunakan pengelola kata sandi dan two factor authentication (2FA).

* Gunakan solusi keamanan siber yang andal untuk mencegah serangan malware dan phising.

* Selalu lakukan edukasi ke diri sendiri, dan karyawan terkait praktik keamanan siber terbaik dan terbaru.

* Jika kita sudah menggunakan mata uang kripto, atau memiliki aset digital, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam dompet perangkat keras atau yang bisa dikenal dengan cold storage wallet.

* Dompet ini, merupakan offline wallet yang digunakan untuk menyimpan berbagai aset kripto. Dengan cold storage wallet, aset digital kita disimpan pada platform yang tidak terhubung ke internet. Dengan begitu, dompet kita akan lebih terlindungi dari akses yang tidak sah, peretasan dunia maya, atau bahaya lainnya yang rentan terjadi.

* Waspada terhadap surel dan pesan yang meminta pembayaran atau ancaman untuk memblokir akun, atau menawarkan skema untuk mendapatkan uang secara cepat.

* Perhatikan alamat pengirim. Jika nama perusahaan salah dieja, atau domainnya hanya sekumpulan karakter acak, bisa dipastikan, hal tersebut merupakan scam.

 

* Perlakukan data dan kredensial yang digunakan untuk mengakses akun dan uang Anda dengan sangat hati-hati. Pelajari cara kerja sistem keamanan crypto wallet, informasi apa yang mungkin diperlukan untuk mengakses berbagai layanan, dan apa saja yang tidak boleh kita bagikan dengan siapa pun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler