RI dan Inggris Sepakati Kontraterorisme Hingga Latihan Perang Hutan
Kesepakatan ini juga akan meningkatkan hubungan keamanan dan pertahanan dua negara, dengan kerja sama pertahanan baru, pelatihan bersama, dan rencana latihan perang hutan dengan Angkatan Darat Inggris.
Diplomasi.Republika.co.id, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Inggris Liz Truss meluncurkan roadmap kesepakatan baru untuk meningkatkan hubungan perdagangan, teknologi, dan keamanan. Peluncuran dilakukan Selasa (19/4) waktu Inggris.
“Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, demokrasi yang kuat dengan ekonomi yang dinamis dan merupakan bagian penting dari upaya kami untuk mempertahankan kebebasan, perdamaian dan stabilitas," kata Truss dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Rabu (20/4).
“Hubungan yang lebih dalam adalah sebuah hal yang menguntungkan bagi semua pihak, menciptakan pekerjaan dan peluang bagi rakyat Inggris sambil memastikan keterbukaan, keamanan, dan kesejahteraan Indo-Pasifik,” katanya menambahkan.
Roadmap Inggris-Indonesia ini berkomitmen untuk bekerja lebih dekat di berbagai bidang penting mulai dari perdagangan dan investasi, hingga kontra-terorisme dan keamanan siber. Kesepakatan ini juga akan meningkatkan hubungan keamanan dan pertahanan dua negara, dengan kerja sama pertahanan baru, pelatihan bersama, dan rencana latihan perang hutan dengan Angkatan Darat Inggris.
Perjanjian yang ditandatangani secara pribadi oleh kedua menlu juga akan mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kedua pihak juga meningkatkan kolaborasi investasi dalam proyek infrastruktur berkelanjutan dan industri masa depan, seperti kendaraan listrik dan teknologi hijau.
Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia (kurang lebih 272 juta penduduk) dan pada tahun 2050, diperkirakan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia. Indonesia dan Inggris memiliki kesamaan nilai dalam memandang hukum internasional, multilateralisme, dan demokrasi, dengan 'Peta Jalan' yang baru siap untuk meningkatkan hubungan.
Roadmap Inggris-Indonesia juga akan berkomitmen untuk membangun hubungan yang lebih erat antara ekonomi Inggris dan Indonesia, yang diperkirakan tumbuh mencapai lebih dari lima kali lipat dalam PDB (PPP$), dengan pertumbuhan 532persen antara 2020 dan 2050.
Hubungan ini juga akan didorong oleh tawaran Inggris senilai lebih dari 4 miliar poundsterling (sekira Rp 80 triliun). Dana itu untuk membiayai proyek-proyek jangka panjang dengan keahlian Inggris dan peluncuran kembali British International Investment (BII) yang memasuki pasar Asia Tenggara akhir tahun ini.
Kerja sama Indonesia-Inggris bertumpu pada fondasi yang kuat. Baik Indonesia dan Inggris merupakan masyarakat multi-agama, demokratis, dan negara kepulauan. Sebagai contoh, Inggris memiliki lebih dari 2,7 juta penduduk Muslim – yang berpartisipasi penuh dalam kehidupan politik, sosial dan ekonomi Inggris, antara lain sebagai menteri, walikota, selebritas dan pengusaha.
Ada juga timbal balik apresiasi budaya yang kuat. Masyarakat Inggris mencintai Indonesia – sebelum pandemi, 400.000 orang Inggris mengunjungi Indonesia setiap tahunnya, menempatkan Inggris di urutan ke-4 dalam hal jumlah wisatawan.
Kedua negara saling mencintai musik dan olahraga. Ada lebih dari 80 grup Gamelan di Inggris, termasuk beberapa yang profesional. Bulutangkis dan Sepak Bola ditemukan di Inggris, dan merupakan olahraga paling populer di Indonesia.
Peta Jalan ini dibangun di atas fondasi yang kuat dengan 30 bagian – merinci serangkaian besar kegiatan baru dan kerja sama yang diperluas dalam perdagangan, investasi, pertahanan, keamanan, pembangunan rendah karbon, penelitian, ilmu hayati, kesehatan dan pendidikan, serta banyak lagi.
“Roadmap ini merupakan tonggak besar dalam hubungan Indonesia-Inggris," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.(yen)