4 Sensasi yang Terasa di Tubuh Bisa Jadi Pertanda Kanker Paru

Sebelum terdiagnosis kanker paru, orang dapat merasakan sensasi tertentu.

Nova Wahyudi
Warga menunjukkan hasil rontgen paru-paru miliknya di Jakarta. Peneliti pengungkap, sensasi tubuh tertentu adalah akibat dari kanker.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejala kanker sering kali tidak jelas ataupun spesifik. Hal itulah yang kerap mengakibatkan keterlambatan diagnosis. Menurut analisis retrospektif dari gejala yang dilaporkan, ada empat "sensasi tubuh" umum yang biasanya dirasakan sebelum terdiagnosis, khususnya untuk kanker paru-paru.

Tingkat harapan hidup untuk penderita kanker lebih buruk daripada penyakit lain karena gejalanya sering tidak dapat terdekteksi sejak awal. Untuk kanker paru-paru, biasanya menghadirkan banyak gejala samar yang sering disalahartikan sebagai penyakit yang kurang serius.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, ada banyak sensasi tubuh yang tidak spesifik, tidak mudah dipahami, dan awalnya tidak dikenali sebagai indikasi kanker paru-paru. Untuk mengatasi masalah ini, studi berusaha menentukan sensasi tubuh tertentu lebih umum pada pasien kanker sebelum diagnosis.

Walaupun sulit untuk mengaitkan sensasi tubuh dengan kanker itu sendiri, namun mengidentifikasi pola di antara pasien kanker, dapat memperkuat kasus bahwa sensasi tubuh tertentu adalah akibat dari kanker. Para peneliti secara retrospektif menganalisis laporan dari 61 orang yang didiagnosis menderita kanker paru-paru di Denmark, Inggris dan Swedia. Menurut para peneliti, empat sensasi tubuh yang menonjol, antara lain:

- Kelelahan
- Sesak napas
- Rasa sakit
- Batuk

Gejala umum kanker yang harus dikenali
Ada lebih dari 200 jenis kanker yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Terkadang gejala, terkait dengan jenis kanker tertentu.

Ada beberapa gejala umum yang terkait dengan kanker dan sangat penting untuk diwaspadai. Menurut Cancer Research UK, tanda-tanda umum termasuk penurunan berat badan, kelelahan (fatigue), atau rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengatakan, andai seseorang mendapati hasil diagnosis bukan kanker, pemeriksaan dini tetap penting. Seperti yang dicatat oleh badan kesehatan, mendeteksi kanker lebih awal berarti lebih mudah untuk mengobatinya.

"Jika dokter umum mencurigai kanker, mereka akan merujuk Anda ke spesialis, biasanya dalam waktu dua pekan," jelas NHS, seperti dikutip dari Express.co.uk, Jumat (22/4/2022).

Baca Juga


Siapa yang berisiko?
Siapa pun dapat mengembangkan kanker, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang menempatkan seseorang pada risiko yang lebih besar. Memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak berarti akan terkena kanker. Sebaliknya, tidak memiliki faktor risiko, bukan berarti tidak akan terkena kanker.

"Bagi kebanyakan orang, bertambahnya usia adalah faktor risiko terbesar untuk mengembangkan kanker," kata Macmillan Cancer Support.

Satu-satunya faktor risiko kanker terbesar yang dapat dimodifikasi adalah merokok. Di Inggris, lebih dari satu dari empat kematian akibat kanker (lebih dari 25 persen) disebabkan oleh merokok, demikian peringatan badan amal tersebut.

Badan tersebut memperingatkan bahwa menghirup asap rokok orang lain (perokok pasif) juga meningkatkan risiko terkena kanker. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus, ginjal, rahim dan kerongkongan.

Indeks massa tubuh (BMI) 25 hingga 29,9 berarti menunjukan seseorang kelebihan berat badan. BMI adalah ukuran apakah seseorang memiliki berat badan yang sehat untuk tinggi badan. Hal ini menjadi metode yang paling banyak digunakan untuk memeriksa apakah orang memiliki berat badan yang sehat atau sebaliknya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler