Pemudik Diingatkan Bahaya Beristirahat di Bahu Jalan
Rencanakan mudik dengan cermat agar selamat sampai tujuan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan bahwa jalan tol masih menjadi primadona bagi para pemudik. Maka tidak heran bila kemudian, rest area menjadi terlalu padat dan akhirnya banyak pemudik yang beristirahat di bahu jalan.
Menurut Djoko, hal ini terjadi karena sejumlah rest area yang terbangun di sepanjang jalan tol tidak mampu menerima semua pengguna jalan tol untuk beristirahat. Ketidakmampuan ini menurutnya karena tidak adanya aturan ketat selama di rest area misalnya, aturan berapa lama kendaraan boleh beristirahat di rest area.
“Jangan berlama-lama di rest area, maksimal 30 menit. Dianjurkan untuk take away makanan,” kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/4/2022).
Djoko juga berharap agar pemudik tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di rest area, selalu menjaga kebersihan rest area, dan apabila rest area penuh, agar menggunakan rest area di lokasi berikutnya. Lalu memanfaatkan posko pelayanan kesehatan di rest area apabila memerlukan pengecekan kesehatan.
“Yang harus diperhatikan selama berada di jalan tol adalah jangan sekali-kali beristirahat menggunakan bahu jalan tol,” tegasnya.
Djoko menjelaskan, bahwa keberadaan bahu jalan tol untuk keadaan darurat. Ada juga kebiasaan memilih beristirahat di bahu jalan yang berada di bawah jembatan yang melintas di jalan tol, merasa teduh dan tidak kepanasan. Padahal hal ini tidak boleh dilakukan.
“Petugas mobil patrol jalan tol jangan membiarkan jika menemukan sejumlah kendaraan beristirahat di bahu jalan. Segeralah meminta untuk melanjutkan perjalanan atau keluar jalan tol terdekat untuk mencari tempat istirahat yang lebih aman,” sarannya.
“Ke depan, pembenahan penataan di sejumlah rest area harus dilakukan supaya rest area bukan lagi sebagai salah satu penyebab kemacetan dengan antrean masuk yang cukup panjang,” tambahnya.
Djoko berharap, pemudik agar bisa mudik cerdas. Yakni dengan mematuhi semua aturan Kementerian Perhubungan serta memastikan kesiapan diri dan kendaraan sebaik mungkin sebelum pergi mudik.
“Pilihlah waktu perjalanan dengan menghindari perjalanan di waktu puncak arus mudik dan arus balik,” ujarnya
Selain itu, untuk menghindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa. Jangan lupa untuk cek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas dari kepolisian, dan terakhir, selalu update informasi lalu lintas.