Keistimewaan Lailatul Qadar
Malam suci lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim dianjurkan untuk beribadah lailatul qadar, karena menurut kepercayaan Islam, malam ini adalah saat kitab suci Alquran pertama kali diturunkan ke dunia. Menurut sejarahnya, pada Lailatul Qadar Alquran pertama kali diturunkan dari surga kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Disebut dengan beberapa nama lain seperti 'Malam Pengukuran', 'Malam Ketetapan', 'Malam Nilai', dan 'Malam Kekuasaan', kegiatan ini dianggap sangat sakral dalam tradisi Islam. Diyakini malam ini membawa berkah dan rahmat dari Allah dan merupakan kesempatan di mana dosa-dosa masa lalu diampuni. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah panduan sholat Lailatul Qadar.
Dalam Alquran juga disebutkan malam suci lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan, yang berarti bahwa beribadah kepada Allah pada malam ini memberi Anda pahala seumur hidup. Untuk menyenangkan Tuhan, seseorang harus membenamkan diri dalam doa dan membaca doa untuk mendapatkan kemurahan Tuhan.
Lailatul qadar adalah salah satu malam ganjil dari 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam. Menurut sebuah hadis tentang Lailatul Qadar,
Dari Aisyah R.A, Rasulullah (SAW) bersabda:
تَحَرَّوْا ليلة القدرِ في الوِتْرِ، من العشرِ الأواخرِ من رمضانَ
“Carilah oleh kalian keutamaan lailatul qadr (malam kemuliaan) pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”.
Sebagian komunitas Muslim menganggap lima malam ganjil terakhir Ramadhan, yaitu, 21, 23, 25, 27, dan 29, merupakan penting dan melakukan pada malam sebelum 27. Sedangkan sebagian berpendapat bahwa lailatul qadar dilakukan pada malam, 19, 21, dan 23. Namun, lailatul qadar umumnya dilakukan pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَالْتَمِسُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, carilah pada malam-malam ganjil.” (HR. Bukhari, no. 2027 dan Muslim, no. 1167)
Lailatul qadar hanya terbatas pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, yang diharapkan terjadi pada malam ke-21, 23, atau 27. Lailatul qadar bisa terjadi pada malam ke-21 sebagaimana disebutkan riwayatnya dari Abu Sa’id Al-Khudri. Lailatul qadar bisa terjadi pada malam ke-23 sebagaimana disebutkan riwayatnya dari ‘Abdullah bin Unais. Dalam hadits ‘Ubadah bin Ash-Shamit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mencari lailatul qadar pada malam ke-25, 27, 29. Dalam hadits Mu’awiyah disebutkan bahwa lailatul qadar terjadi pada malam ke-27.
Jika Anda ingin meminta kemurahan Allah yang Maha Pengasih, inilah yang harus dilakukan pada Lailatul Qadar. Berikut adalah hal yang dapat Anda lakukan pada lailatul qadar.
1. Berdoa atau permohonan
Selama malam suci Lailatul Qadar, berdoa lah kepada Allah (SWT), dan meminta semua permohonan yang tulus agar diterima oleh-Nya.
2. Menghadiri sholat di masjid
Sebagian besar masjid mencoba untuk mengakhiri bacaan Alquran mereka pada malam yang ganjil. Setelah itu, mereka memanfaatkan sisanya dengan berdoa. Coba pergi ke masjid untuk berdoa meminta semua yang Anda inginkan.
3. Bacalah Alquran
Hal lain yang harus dilakukan pada lailatul qadar adalah membaca surah dari kitab suci Alquran. Muslim percaya bahwa membaca surah yang lebih panjang dengan terjemahan dan merenungkan penjelasannya membersihkan dosa-dosa Anda sebelumnya.
4. Sedekah atau beramal
Menurut sumber Islam, pahala bersedekah di bulan Ramadhan dikalikan 70 kali lipat. Disebutkan pula bahwa pahala satu kebaikan pada malam istimewa ini sama dengan melakukannya terus menerus selama 83 tahun. Jadi, jika Anda ingin menyenangkan Allah dan dosa-dosa masa lalu Anda diampuni, maka bantulah orang yang membutuhkan dan sedekahkan kepada seseorang yang benar-benar akan mendapat manfaat darinya. Bahkan menawarkan segelas air kepada seseorang yang membutuhkannya mendapatkan berkah yang luar biasa.
5. Buka puasa bersama keluarga
Selama bulan Ramadhan, berbuka puasa bersama keluarga dan teman dekat Anda dianggap sebagai praktik yang baik. Ini juga membantu Anda menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang Anda cintai. Berbuka puasa di malam yang diberkati membawa kebajikan besar bagi keluarga. Ini membawa persaudaraan dan persahabatan di antara keluarga dengan cara berbagi makanan di atas meja.
6. Melakukan itikaf
Pada malam suci ini, melakukan itikaf (berdiam diri dalam masjid) akan memberi Anda pahala yang besar. Banyak Muslim menghabiskan 10 hari terakhir Ramadhan di Itikaf dan berdoa kepada Allah.
Diyakini menyendiri memberi Anda waktu untuk merenungkan tindakan Anda dan menawarkan Anda kesempatan untuk berhubungan kembali dengan Allah. Selama itikaf, seseorang harus memutuskan hubungan dengan dunia material dan fokus pada perbuatan baik. Ini juga merupakan waktu yang ideal untuk memulai praktik keagamaan baru yang akan Anda lanjutkan untuk tahun ini.