Astra International Bukukan Laba Bersih Rp 6,9 Triliun pada Kuartal I 2022
Peningkatan laba bersih Astra disokong divisi alat berat, tambang hingga agribisnis
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk (ASII) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Pendapatan bersih konsolidasian Grup tercatat mencapai Rp 71,9 triliun, meningkat 39 persen dibandingkan dengan kuartal I 2021. Sementara laba bersih Grup meningkat 84 persen menjadi Rp 6,9 triliun.
Presiden Direktur Perseroan Djony Bunarto Tjondro mengatakan pertumbuhan pendapatan dan laba tersebut mencerminkan kinerja yang lebih baik dari semua bisnis Grup, khususnya, divisi alat berat dan pertambangan, otomotif, jasa keuangan, serta agribisnis.
Menurut Djony, kinerja positif Perseroan selama tiga bulan pertama tahun ini didukung oleh pemulihan ekonomi domestik dan harga komoditas yang lebih tinggi. Meskipun situasi pandemi telah membaik, Grup diperkirakan akan terus menghadapi ketidakpastian dari Covid-19 dan tantangan eksternal lainnya.
"Namun demikian, didukung oleh posisi keuangannya yang kuat, Grup berada pada posisi yang tepat untuk mencari peluang bisnis baru guna mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," kara Djony dalam keterangan resminya, Rabu (27/4).
Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2022 sebesar Rp 4.427, meningkat 4 persen dibandingkan posisi pada 31 Desember 2021. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp 36,2 triliun pada 31 Maret 2022, dibandingkan Rp 30,7 triliun pada akhir tahun 2021. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup sedikit meningkat dari Rp 39,2 triliun pada akhir tahun 2021 menjadi Rp 39,3 triliun pada 31 Maret 2022.
Laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 56 persen menjadi Rp 2,2 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan. Penjualan mobil Astra meningkat 44 persen menjadi 142.000 unit dengan pangsa pasar meningkat dari 53 persen menjadi 54 persen. Selama kuartal ini, telah diluncurkan 17 model baru dan 5 model revamped.
Penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 6 persen menjadi 952.000 unit, yang disebabkan oleh masalah pasokan semikonduktor. Pangsa pasar juga mengalami penurunan. Selama kuartal ini, telah diluncurkan 1 model baru dan 6 model revamped.
Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80 persen, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 37 persen menjadi Rp225 miliar pada kuartal I 2022. Peningkatan ini utamanya disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan ekspor.
Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 50 persen menjadi Rp1,5 triliun pada kuartal I 2022 dibandingkan dengan kuartal I 2021, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi bisnis pembiayaan konsumen. Nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Grup meningkat 28 persen menjadi Rp 24,7 triliun.
Kontribusi laba bersih dari perusahaan yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 55 persen menjadi Rp 385 miliar. Kontribusi laba bersih dari
bisnis Grup yang fokus pada pembiayaan sepeda motor, PT Federal International Finance (FIF), meningkat 84 persen menjadi Rp 755 miliar.
Total pembiayaan baru yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat sebesar 141 persen menjadi Rp3,3 triliun. Kontribusi laba bersih dari segmen ini meningkat 54 persen menjadi Rp 20 miliar.
Laba bersih Grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 138 persen menjadi Rp 2,6 triliun, disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara.
Laba bersih dari divisi agribisnis Grup meningkat 198 persen menjadi Rp 385 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) yang 79,7 persen sahamnya dimiliki Perseroan, mengalami peningkatan laba bersih sebesar 198 persen menjadi Rp 483 miliar.