Ubi Cilembu, Oleh-Oleh Pemudik di Jalur Nagreg

Ubi cilembu banyak dicari pemudik untuk oleh-oleh.

Republika/M Fauzi Ridwan
Ubi Cilembu, oleh-oleh khas asal Sumedang yang dijual para pedagang di jalur mudik Nagreg, Kabupaten Bandung, Jumat (29/4/2022). Para pemudik biasa menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh tersebut.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pemudik yang tengah melintasi jalur selatan Jawa Barat, khususnya Nagreg di Kabupaten Bandung, bisa sejenak beristirahat di warung-warung yang menjual aneka oleh-oleh. Warung-warung tersebut berada di sisi kiri jalan setelah stasiun Nagreg.

Sambil beristirahat, pemudik dapat membeli berbagai oleh-oleh yang dijual para pedagang. Salah satu buah tangan khas yang ditawarkan ialah ubi cilembu, ubi asal Sumedang yang biasanya dioven dan rasanya manis seperti madu.

Salah seorang pemudik, Gungun Guntara, mengaku tiap mudik Lebaran selalu menyempatkan untuk membeli ubi cilembu di Jalur Nagreg. Ia bersama keluarga pulang ke Pangandaran setelah merantau ke Palembang, Sumatra Selatan.

"Tiap mudik pasti beli oleh-oleh ubi cilembu di Nagreg. Rutin pas Idul Fitri pulang ke rumah orang tua, beli oleh-olehnya mampir ke sini," ujar Gungun saat ditemui di Nagreg, Jumat (29/4/2022).

Gungun menuturkan, ubi cilembu merupakan oleh-oleh khas Bandung dan sekitarnya. Rasanya yang manis membuat ubi cilembu disukai keluarganya. Selain dibawa ke Pangandaran, Gungun mengaku oleh-oleh ubi cilembu yang dibeli sering dibawa ke Palembang.

Baca Juga


Gungun mengatakan, berangkat mudik dari Palembang sejak Kamis (28/4/2022) pukul 15.00 WIB dan baru tiba di Nagreg pada Jumat (29/4/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Gungun  merasa kelelahan selama di perjalanan karena kepadatan kendaraan di Tol Cikampek.

"Mungkin tahun ini ada kelonggaran (mudik) mungkin ini yang menyebabkan tol di Cikampek (macet) itu belum ada solusi," katanya.

Salah seorang penjual ubi cilembu, Siti Ropiah, menanggap diperbolehkannya mudik pada tahun ini mendatangkan berkah bagi usahanya. Sebab, para pemudik yang melintas di jalur Nagreg banyak yang membeli oleh-oleh.

"(Sekarang) belum banyak kenaikan mah, cuma beda dari tahun kemarin yang sepi, sekarang alhamdulillah," ujarnya. Menurut Siti, banyak pemudik dari Jakarta yang hendak ke Garut singgah ke warungnya dan membeli ubi cilembu. Ia menjual ubi cilembu matang seharga Rp 25 ribu per kilogram dan ubi mentah Rp 20 ribu per kilogram. Tiga kali selama sepekan, ia mendapatkan stok ubi dari dari Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang sekitar tiga kuintal.

"Alhamdulillah sekarang penjualan mulai meningkat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler