Hepatitis Misterius Mewabah, Mungkinkah Varian Baru SARS-CoV-2 Penyebabnya?

Virus penyebab Covid-19 termasuk dalam hipotesis penyebab hepatitis misterius.

Pixabay
Virus corona penyebab Covid-19 (ilustrasi). UK Health Security Agency (UKHSA) merilis daftar hipotesis kemungkinan penyebab wabah hepatitis akut misterius pada anak. Varian baru SARS-CoV-2 termasuk di dalamnya.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, wabah hepatitis misterius tengah mengintai anak-anak di berbagai negara. Wabah ini disebut misterius karena penyebabnya belum diketahui secara pasti. Adanya varian baru Covid-19 menjadi salah satu kemungkinan penyebab wabah yang masih diinvestigasi.

Per 28 April 2022, UK Health Security Agency (UKHSA) merilis daftar hipotesis yang berisikan kemungkinan penyebab terjadinya wabah hepatitis pada anak. Ada lima hipotesis yang terangkum di dalam daftar tersebut.

Empat di antaranya adalah obat, paparan racun atau faktor lingkungan, varian adenovirus baru, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi adenovirus normal akibat lockdown. Hipotesis yang kelima adalah varian baru virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2).

Sejauh ini, UKHSA belum menemukan bukti yang cukup mengenai adanya varian Covid-19 baru yang menyebabkan wabah hepatitis pada anak. Meski begitu, kemungkinan ini tidak disingkirkan dari daftar hipotesis yang mereka buat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengungkapkan bahwa kasus hepatitis misterius ini telah terdeteksi di 20 negara. Tercatat ada hampir 230 anak di dunia yang terkena hepatitis misterius ini, termasuk 145 anak di Inggris.

"Per 1 Mei, setidaknya ada 228 kasus probable yang dilaporkan ke WHO dari 20 negara, dengan tambahan lebih dari 50 kasus yang sedang diinvestigasi," jelas Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic, seperti dilansir The Sun, Kamis (5/5/2022).

Ada empat kasus kematian anak yang dicurigai berkaitan dengan hepatitis misterius ini. Tiga di antaranya berasal dari Indonesia dan satu dari Amerika Serikat. Akan tetapi, belum ada konfirmasi resmi yang menyatakan bahwa keempat kasus kematian tersebut benar berkaitan dengan hepatitis misterius.

Kasus hepatitis misterius ini dapat mengenai anak dengan rentang usia yang luas, mulai dari satu bulan hingga 16 tahun. Sebanyak 17 anak membutuhkan transplantasi hati.

Baca Juga


Sejauh ini, kemungkinan penyebab hepatitis misterius yang paling banyak mendapatkan sorotan adalah adenovirus tipe 41F. Adenovirus pada dasarnya merupakan virus yang umum.

Infeksi adenovirus biasanya menyebabkan gejala seperti flu dan gejala pencernaan. Pada anak, infeksi adenovirus umumnya memicu gejala yang ringan. Infeksi adenovirus yang berujung pada inflamasi hati atau hepatitis merupakan hal yang sangat jarang terjadi.

Melihat kasus yang semakin meluas, orang tua diharapkan dapat lebih mewaspadai gejala-gejala terkait hepatitis yang dialami oleh anak-anak mereka. Terkait hal ini, ada 10 gejala utama hepatitis yang perlu diketahui oleh orang tua.

Lima dari gejala tersebut adalah urine berwarna gelap, feses berwarna pucat atau abu-abu, kulit gatal, sakit kuning atau kulit dan area putih mata menjadi kuning, dan nyeri pada otot serta sendi. Lima gejala lainnya adalah demam tinggi, merasa mual, merasa lelah sepanjang waktu, kehilangan nafsu makan, dan nyeri perut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler