DPD Minta Pemerintah Segera Antisipasi Hepatitis Misterius

Pemerintah diminta segera sigap hadapi potensi hepatits akut misterius

istimewa
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta Pemerintah segera sigap hadapi potensi hepatits akut misterius
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPR AA LaNyalla Mattalitti meminta pemerintah segera bertindak terkait adanya kasus hepatitis misterius. Menurutnya, penyebaran kasus Covid-19 yang sempat di luar kendali harus menjadi pelajaran. 

Baca Juga


"Kita tidak boleh lagi kecolongan, penyebaran kasus Covid-19 yang sempat di luar kendali harus menjadi pembelajaran. Sejak awal pemerintah harus memiliki langkah antisipasi terhadap kasus hepatitis misterius yang telah terjadi di sejumlah negara," ujar LaNyalla lewat keterangan tertulisnya, Kamis (5/5/2022). 

Dia menegaskan jika pemerintah tidak boleh abai dengan kondisi ini. Apalagi dugaan penyakit hepatitis misterius telah masuk Indonesia yang harus segera diambil langkah cepat. 

"Tugas tenaga kesehatan tidak mudah. Mereka harus memastikan apakah penyakit ini sudah ada di Indonesia atau tidak, bagaimana cara penularannya dan bagaimana pengobatannya. Kita harus beri dukungan untuk tenaga kesehatan tanah air," ujar LaNyalla. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan saat ini Kemenkes juga menerima laporan dugaan hepatitis akut pada anak yang saat ini sedang melanda dunia. 

Sebelumnya, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia. Ketiganya meninggal pada kurun waktu yang berbeda dalam rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. 

"Ada beberapa (laporan) kasus, sekitar tiga atau empat laporan, tapi masih diverifikasi. Saat ini mereka sedang dalam perawatan di RS," ungkap Nadia kepada Republika.co.id, Kamis (5/5/2022). 

Nadia melanjutkan, perihal kasus dugaan awal Hepatitis akut di Indonesia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut. Sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan. 

Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 tahun mendapatkan vaksinasi Covid-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap. Ketiganya negatif Covid-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler