Ini Sejumlah Upaya Mencegah Infeksi pada Anak-Anak
Anak-anak kecil cenderung memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya dan sering menyentuh wajah sehingga membuat infeksi lebih mungkin terjadi.
Penyakit menular dapat menyebar dan menginfeksi dengan mudah dari orang ke orang. Infeksi pun sangat umum terjadi pada anak kecil karena anak-anak memang sering melakukan kontak dekat dengan banyak anak lain.
Setiap kali anak-anak bermain bersama, ada kemungkinan penyebaran infeksi. Hal ini terutama berlaku di antara bayi dan balita yang cenderung menggunakan tangan untuk menyeka hidung atau menggosok mata dan kemudian memegang mainan atau menyentuh anak lain.
Anak-anak yang sangat kecil juga cenderung memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya dan sering menyentuh wajah sehingga membuat infeksi lebih mungkin terjadi.
Agar anak-anak tetap bisa bermain dan beraktivitas yang aman, orang tua dapat menerapkan beberapa tips pencegahan infeksi yang diberikan dr Nina Dwi Putri SpA(K) dari Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui siaran kepada media, Senin, 9 Mei 2022.
1. Melakukan vaksinasi/imunisasi
Imunisasi adalah cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari berbagai infeksi tertentu pada masa kanak-kanak. Selain itu, imunisasi juga melindungi anak-anak yang terlalu muda untuk divaksinasi dan yang memiliki kondisi medis yang menghalangi anak-anak untuk divaksinasi.
Imunisasi juga menghentikan penyebaran infeksi di masyarakat dengan memberikan kekebalan kelompok.
2. Tetap di rumah saat sakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut
Ketika anak sakit, apapun itu, baik batuk pilek, diare, demam, belekan, ruam-ruam, dan lain-lain walaupun ringan, anak-anak hendaknya tinggal di rumah, kecuali perlu berobat ke dokter. Hal ini membantu mencegah penularan penyakit.
Selain itu anak-anak juga dapat beristirahat dengan baik sehingga pemulihannya bisa lebih cepat. Perlu diingat bahwa infeksi dapat menular beberapa hari sebelum gejala muncul dan sesudah gejala hilang. Pastikan anak sudah pulih baru beraktivitas kembali.
3. Menghindari kerumunan
Beberapa penyakit gampang sekali ditularkan jika suasana terlalu padat dan sirkulasi udara buruk. Sehingga ketika zaman dahulu ering mendengar orang tua menyarankan supaya sebelum 40 hari anak jangan dibawa keluar rumah, mungkin ini ada benarnya juga.
Ini lantaran bayi baru lahir biasanya daya tahan tubuhnya belum terlalu sempurna, sehingga jika dibawa ke keramaian seperti pasar dan tempat lain, mudah sekali tertular penyakit.
4. Menjaga kebersihan tangan
Salah satu cara sederhana namun penting untuk membantu mencegah penyebaran infeksi adalah mencuci atau membersihkan tangan. Cuci atau bersihkan tangan sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah menyentuh benda apa pun yang mungkin mengandung banyak kuman.
Sejak dini, orang tua dapat mengajarkan anak untuk membersihkan tangan dengan sabun dan air atau dengan pembersih tangan berbasis alkohol. Kemudian keringkan tangan dengan benar setelah mencucinya juga penting, karena tangan yang masih lembab dapat menyerap lebih banyak kuman daripada tangan yang kering. Mengeringkan tangan juga dapat membantu menghilangkan kuman yang tidak terbilas selama mencuci tangan. Gunakan handuk bersih untuk mengeringkan tangan.
5. Perawatan mulut yang baik
Ajarkan anak untuk menyikat giginya setelah makan dan sebelum tidur. Ini dapat membantu mencegah infeksi di rongga mulut yang pada kondisi tertentu dapat menyebabkan komplikasi di organ lain seperti jantung, sinus dan otak. Jangan lupa tutupi bersin dan batuk atau kenakan masker.
Ketika orang batuk dan bersin, ia dapat menyebarkan kuman dan virus. Dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau masker, dapat membantu menghentikan semprotan kuman. Buang tisu bekas ke tempat sampah dan cuci tangan setelahnya.
Jangan gunakan tangan untuk menutupi batuk dan bersin karena kuman bisa masuk ke tangan, yang kemudian tanpa sadar dapat menularkan kepada orang lain, misalnya melalui berjabat tangan atau melalui benda yang telah disentuh, seperti gagang pintu.
Jika tidak memiliki tisu, gunakan bagian dalam siku. Anak-anak juga harus didorong untuk melakukan ini sejak usia dini.
6. Kebersihan luka
Tutuplah luka dan lecet pada kulit dengan plester atau perban agar tetap bersih dan mengurangi risiko infeksi. Sedangkan untuk kebersihan lingkungan, mulailah dengan membersihkan permukaan rumah secara teratur, terutama di dapur dan kamar mandi serta area yang sering di sentuh.
Lap permukaan dengan kain yang telah dibasahi deterjen dan air, lalu bilas dan keringkan permukaannya. Jika menggunakan disinfektan, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
7. Menjaga kebersihan lingkungan
Ini juga dapat mencegah penyakit-penyakit yang bersumber dari nyamuk seperti demam berdarah. Lalu ajari anak untuk menjauhi hewan liar atau peliharaan yang tidak sehat.
8. Membersihkan kotak atau kaleng makanan
Jangan lupa membersihkan kotak atau kaleng makanan sebelum membukanya karena kotoran di luar kotak atau kaleng bisa saja masuk ke dalam makanan ketika dibuka.