Jokowi Minta Jajarannya Fokus Tangani Pandemi dan Gejolak Ekonomi Global

Jokowi menilai perang Rusia-Ukraina memicu ketidakpastian global.

Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menterinya agar tetap fokus melakukan penanganan pandemi Covid-19 dan juga gejolak ekonomi global yang hingga kini masih belum berakhir. Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5).

“Saya ingin kita semuanya tetap konsentrasi pada masalah yang berkaitan dengan pandemi dan juga yang berkaitan dengan gejolak ekonomi global yang sampai saat ini belum berhenti, belum selesai dan itu menimbulkan ketidakpastian pada ekonomi semua negara,” ujar Jokowi saat memberikan pengantar Sidang Kabinet.

Terkait masalah Covid-19, Jokowi menyampaikan kasus terkonfirmasi pada Ahad (8/5) kemarin mencapai sebanyak 227. Menurut dia, jumlah kasus ini sudah sangat rendah. Namun demikian, ia tetap meminta seluruh jajarannya untuk mewaspadai peningkatan kasus mengingat jumlah kasus aktif yang masih tinggi yakni sebanyak 6.192 kasus. “Jadi agar ini kita waspadai. Tetap kita waspadai,” tambah dia.

Terkait aturan PPKM, Jokowi menegaskan pemerintah masih melanjutkan penerapan aturan PPKM. Ia mengatakan, aturan PPKM ini masih akan tetap berlanjut hingga pandemi Covid-19 dapat dikendalikan 100 persen.

Sementara terkait gejolak ekonomi global, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaannya. Hingga saat ini, kata dia, perang di Ukraina masih belum berakhir dan menunjukan tanda-tanda yang akan berkepanjangan. Hal inipun memperparah ketidakpastian global.

Ketidakpastian global ini terjadi baik karena perang maupun kebijakan moneter Amerika yang lebih agresif dalam meredam inflasi sehingga akan menyebabkan resesi di banyak negara.

“Oleh sebab itu, pengelolaan ekonomi makronya harus betul-betul diikuti secara detil dan mikronya juga semua kementerian terkait dengan ini betul-betul juga mengikuti terus dan yang utamanya yang berkaitan dengan pangan dan energi,” jelas Jokowi.

Presiden pun menginstruksikan Sekretaris Kabinet untuk menyelenggarakan rapat terbatas setiap pekan guna memonitoring masalah pangan dan juga energi. Hal ini penting dilakukan mengingat pentingnya pengelolaan masalah pangan dan energi bagi stabilitas ekonomi, khususnya stabilitas harga dan barang-barang pokok rakyat.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler