Jarang Digunakan, Facebook Hapus Fitur dengan Pelacakan Lokasi

Facebook akan menghapus semua data yang tersimpan pada 1 Agustus 2022.

AP/Martin Meissner
Facebook mengumumkan akan menghentikan beberapa fitur layanan mereka yang disertai dengan pelacakan lokasi karena jarang dimanfaatkan oleh para penggunanya. (ilustrasi)
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook mengumumkan akan menghentikan beberapa fitur layanan mereka yang disertai dengan pelacakan lokasi. Alasannya, karena fitur tersebut jarang dimanfaatkan oleh para penggunanya.

Baca Juga


Ada pun fitur-fitur yang dimaksud di antaranya seperti "Nearby Friends", "Weather Alerts", "Location History", dan "Background Location". Dikutip dari laman The Verge, Selasa (10/5/2022), dalam pemberitahuan yang dikirim ke pengguna yang pernah menggunakan fitur ini sebelumnya, Facebook mengatakan akan berhenti mengumpulkan data yang terkait dengan fitur ini pada 31 Mei 2022 dan akan menghapus semua data yang tersimpan pada 1 Agustus 2022.

"Meskipun kami tidak lagi menggunakan beberapa fitur berbasis lokasi di Facebook karena penggunaan yang rendah, orang masih dapat menggunakan layanan lokasi untuk mengelola bagaimana informasi lokasi mereka dikumpulkan dan digunakan," kata juru bicara Emil Vazquez dalam sebuah pernyataan.

Hal itu tidak lantas membuat Facebook akan berhenti mengumpulkan data lokasi sama sekali. Dalam catatan yang sama kepada para penggunanya Facebook mengatakan akan terus mengumpulkan informasi lokasi untuk pengalaman lain seperti menayangkan iklan yang relevan dan check-in lokasi sesuai dengan kebijakan datanya. 

Anda dapat melihat, mengunduh, atau menghapus data lokasi apa pun yang disimpan platform dalam menu Pengaturan dan Privasi. Jika tidak, Facebook akan secara otomatis menghapus semua data yang tersimpan terkait dengan layanan yang dihentikan pada 1 Agustus. Bagi Anda yang kini memiliki prioritas pada keamanan dan privasi, mungkin ini menjadi kabar baik karena pelacakan lokasi berpotensi pada kebocoran privasi terutama jika pusat data yang dimiliki aplikasi dibobol.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler