Siswa di Makassar Diimbau Bawa Bekal Makanan Sendiri, Cegah Hepatitis Akut
Siswa diminta tidak membeli makanan sembarangan di luar lingkungan sekolah.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyidin mengimbau para siswa membawa bekal makanan sendiri saat sekolah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis akut dari jajanan makanan yang tidak terjamin kualitas dan kesehatannya.
"Sebagai langkah antisipasi, kami telah menyampaikan kepada orang tua untuk mewaspadai, terutama pada makanan jadi (jajanan-Red). Memang sejak pandemi kami meminta siswa membawa bekal sendiri saat ke sekolah," kata dia di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/5/2022).
Dia mengimbau seluruh siswa tidak membeli makanan sembarangan di luar lingkungan sekolah agar terhindar dari penularan virus misterius tersebut. Bagi para siswa yang biasanya menunggu jemputan di sekolah, mereka diminta tidak jajan sembarangan di luar sekolah, sedangkan orang tua harus meningkatkan kewaspadaan atas penularan penyakit itu dengan mengingatkan anak-anaknya.
"Kami berharap, mudah-mudahan di Makassar tidak ada (kasus anak terpapar hepatitis akut-Red). Untuk mencegah hepatitis misterius itu, kita minta seluruh sekolah tidak ada kegiatan saat pulang sekolah," ujarnya.
Selain itu, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 pendidikan termasuk guru-guru, kata dia, ditugaskan memantau siswa dan melarang tidak keluar dari lingkungan sekolah untuk sementara waktu. "Kami juga tidak bisa melarang (penjual jajanan-Red) untuk menjual dagangan makanan di sekitar sekolah meski sudah diperingatkan. Saya juga sudah sampaikan pada Satpol PP sejak awal PTM sudah kita koordinasikan agar bisa ditertibkan," jelasnya.
Mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD setelah libur Lebaran, kata Muhyudin, tetap dilanjutkan, sedangkan sejauh ini belum ada instruksi untuk pelaksanaan secara daring. Ujian nasional saat ini sedang berlangsung hingga berakhir esok.
"Besok kelas 1-5 kembali lagi masuk sekolah PTM, meski PPKM level 3 di Makassar, tapi tidak ada kasus baru. Untuk vaksinasi Covid-19, seluruh guru sudah divaksinasi, di atas 98 persen. Kalau untuk Pemkot Makassar 80 persen ke atas," ujarnya.