Purbalingga Bentuk Tim Pendamping untuk Mempercepat Penurunan Stunting
Tim akan mendampingi para calon pengantin hingga para balita.
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah berupaya menurunkan angka stunting dan menargetkan posisi 14 persen sesuai target nasional. Pada saat ini, posisi angka stunting di Purbalingga pada angka 16,8 persen.
Untuk percepatan penurunan angka stunting ini, pemkab Purbalingga pada bulan November 2021 telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK). Tim itu untuk percepatan penurunan angka stunting dengan mendampingi para calon pengantin, ibu hamil, ibu usai melahirkan, ibu yang mempunyai bayi usia dua tahun, dan juga para balita.
Wakil Bupati Purbalingga, Sudono menjelaskan, jumlah tim yang dibentuk sebanyak 769 tim. Setiap tim beranggotakan bidan desa, kader KB, dan personel PKK desa/kelurahan.
Tim ini memastikan calon pengantin dalam keadaan sehat dan siap memiliki keturunan. Termasuk kepada bayi baru lahir, Tim memastikan asupan gizi yang cukup.
“Tim ini sudah dilatih dan diberikan orientasi di kecamatan-kecamatan. Setiap tim membawahi minimal 150 Kepala Keluarga (KK),” kata Sudono dalam Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak, Jumat (13/5/22). Usai mengikuti pelatihan dan orientasi, tim ini langsung bekerja dan melakukan pendampingan mulai bulan Januari lalu.
Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres ini sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah pusat mempercepat penurunan stunting.
Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024. Berdasarkan lima pilar percepatan penurunan stunting, akan disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mendorong dan menguatkan konvergensi antar program melalui pendekatan keluarga berisiko stunting.
“Target nasional penurunan angka stunting tahun 2024 sebesar 14 persen. Purbalingga saat ini berada pada posisi 16,8 persen. Saya minta, Kabupaten Purbalingga juga dapat menurunkan stunting, minimal pada angka 14 persen di tahun 2024 nanti,” harap Sudono.
Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak dipusatkan di alun-alun Kabupaten Subang Jawa Barat, secara daring dan luring. Apel dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Muldoko, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Subang.