Wapres Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-Zimbabwe di Berbagai Bidang
Indonesia dan Zimbabwe selama ini telah menjalin kerja sama
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden (Wapres) Zimbabwe yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Jenderal (Purn) Constantino Chiwenga hari ini menemui Wapres Ma’ruf Amin di Istana Wapres, Selasa sore (17/5/2022).
Di sela kunjungan kerjanya di Indonesia, Wapres Zimbabwe dan Wapres Ma'ruf bertemu membahas peningkatan kerja sama di berbagai bidang mulai dari ekonomi hingga militer.
"Dari sisi kesejahteraan ekonomi, saya kira kerjasama kedua negara besar potensinya untuk ditingkatkan,” ungkap Wapres Ma'ruf dikutip dari siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden.
Wapres menuturkan pada 2021 volume perdagangan Indonesia-Zimbabwe mencapai 84,86 juta dolar AS atau meningkat dibanding tahun 2020 yaitu 60,28 juta dolar AS. Namun, sayangnya, selama ini defisit perdagangan Indonesia masih cukup lebar yakni hampir 90 persen dari total volume perdagangan.
"Pada 2021 sebesar 76,38 juta dolar AS atau meningkat dari sebelumnya 57,57 juta dolar AS pada 2020," katanya.
Untuk itu, Wapres Ma’ruf berharap kedua negara dapat terus mendorong keseimbangan perdagangan dua arah, antara lain melalui ekspor produk bahan baku Indonesia.
Menurutnya, di sektor strategis, Indonesia juga memiliki kemampuan produksi alat-alat militer, seperti kendaraan dan persenjataan dan non-militer dari PT Pindad untuk modernisasi militer Zimbabwe.
Menurut Wapres, pada acara Indonesia–Africa Infrastructure Dialogue 2019, Indonesia juga telah melakukan showcase kemampuan BUMN Indonesia di bidang ketenagalistrikan, perkeretaapian, dan jalan tol di Afrika.
"Dalam hal ini saya mengapresiasi rencana kunjungan Yang Mulia ke Bandung untuk bertemu PT LEN, PT Pindad dan PT Biofarma. Saya harap kunjungan Yang Mulia dapat mendorong kelanjutan terlibatnya Indonesia dalam bidang-bidang kerja sama potensial," ujarnya.
Di antaranya, sambung Wapres, kerja sama sistem sinyal perkeretaapian PT LEN dengan National Railways of Zimbabwe (NRZ), kerja sama Pusat Listrik Tenaga Surya PT Surya Energi Indotama (SEI) di Zimbabwe, dan kerja sama produksi dan distribusi obat-obatan oleh PT Biofarma.
Dia menilai kerja sama ini akan berkontribusi positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kedua negara.
Sejalan dengan Wapres Ma’ruf Amin, Wapres Chiwenga pun menyambut baik harapan agar kerja sama kedua negara dapat terus ditingkatkan. Selama ini, Indonesia dan Zimbabwe memiliki hubungan diplomatik yang sangat kuat sejak Agustus 1946, di antaranya kerja sama dalam bidang medis dan obat-obatan.
"Kunjungan ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk dapat mengunjungi negara yang besar ini dan bertemu dengan sejumlah perusahaan Indonesia termasuk Biofarma, Kimiafarma, dengan tujuan agar dapat mendirikan pabrik di Zimbabwe guna meningkatkan produksi obat-obatan yang dapat didistribusikan ke seluruh wilayah Afrika," ujarnya.
Selain itu, Wapres Chiwenga juga mengharapkan Indonesia dapat membantu Zimbabwe dalam upaya mengembangkan infrastruktur khususnya merevitalisasi perkeretaapiannya melalui kerja sama dengan beberapa BUMN terkait.
"Dalam hal pengembangan infrastruktur saya akan mengunjungi BUMN terkait yaitu PT Inka, PT Wika, dan PT LEN, di mana hal ini merupakan suatu upaya untuk dapat merevitalisasi sistem perkretaapian kami dan juga untuk mendorong pemulihan ekonomi," katanya.
Sedangkan, dalam bidang pertahanan, Wapres Chiwenga juga mengharapkan ke depan kerja sama kedua negara akan terus ditingkatkan melalui pertukaran, kunjungan, dan juga pelatihan antarindustri pertahanan. Untuk itu, dia juga akan mengunjungi PT Pindad.
Wapres Chiwenga juga mengungkapkan, Zimbabwe sangat terbuka untuk kerja sama dunia usaha dalam berbagai bidang lain seperti pariwisata, pertambangan, pertanian, dan energi terbarukan.
Zimbabwe akan mempertimbangkan berbagai mekanisme pembiayaan antara lain Build Operate Transfer (BOT), kerja sama public and private partnership, dan juga joint venture.