Pengamat Sarankan KIB Duetkan Airlangga dengan Kepala Daerah

KIB hingga saat ini belum mengumumkan siapa calon presiden yang akan diusung. 

Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) beraama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri).
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi menyarankan, Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PAN) menduetkan Airlangga Hartarto dengan salah satu kepala daerah pada Pilpres 2024.  Menurutnya, hal tersebut akan menyempurnakan pasangan yang akan diusung karena memiliki latar belakang yang berbeda dan saling mengisi satu sama lain.


“Misalnya bagaimana Airlangga berpikir strategis nasional, sangat cocok didampingi oleh mereka yang mengerti urusan kecil kedaerahan, sehingga nanti ketika menjadi Wapres pendamping itu dia bertugas dalam memonitoring memberikan pengawasan itu akan cocok itu ya,” ujar Karim, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (20/5/2022).

Guru Besar Komunikasi Politik UPI ini menilai, komposisi Menteri-Kepala Daerah menjadi kriteria yang ideal untuk menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden berikutnya. Sebab, hal tersebut akan menghindari terjadinya persaingan antara Presiden dan Wakil Presiden yang dapat menghambat kinerja pemerintahannya nanti.

“Sebaliknya kalau misalnya dua-duanya menteri bisa menimbulkan matahari kembar atau dua-duanya kepala daerah bisa menimbulkan persaingan, secara psikologis akan beda gitu ya,” ujar Karim.

Karim menyebutkan, nama-nama kepala daerah seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan bisa menjadi opsi untuk menjadi pendamping jika koalisi ini memutuskan mengusung Airlangga.

Namun dari ketiga nama tersebut, Karim lebih menyarankan Koalisi Indonesia Bersatu untuk mengangkut Ridwan Kamil. Ini karena bisa menghindari isu pembelahan sosial sesuai dengan narasi dan visi yang diusung Koalisi Indonesia Bersatu.

“Dan menurut saya, secara kultur juga Ridwan Kamil kan gitu ya kalau dilihat dari tampilannya dia nasionalis-religius jadi sangat bisa diterima di tubuh Golkar menurut saya,” ujarnya.

Terkait narasi dan visi yang diusung Koalisi Indonesia Bersatu yakni persatuan dan menghindari polarisasi, Karim menilai narasi tersebut sangat bagus dan akan bisa diterima publik yang jengah dengan pembelahan sosial yang diakibatkan oleh pemilu sebelumnya.

“Nah saya setuju setuju ada kekuatan yang bisa menyatukan ya pembelahan ini sebab kita ini lelah gitu ya Pemilu berdarah-darah, masyarakat terpecah-bahkan ketika pemilu Selesai tetapi friksinya masih ada dan dipelihara gitu ya, sebutan-sebutan penuh kebencian masih dilontarkan gitu,” katanya.

“Nah saya setuju ada kekuatan ketiga  gitu ya ada middle way gitu ya, kan bisa mempertemukan mensinergikan dan membuat bahwa kompetisi itu silakan saja ketat, tapi ketika keputusan sudah ditetapkan, peluit Pilkada atau Peluit Pilpres sudah ditiup selesai. Ya udah selesai kembali lagi gitu,” sambungnya.

Koalisi Indonesia Bersatu hingga saat ini diketahui belum mengumumkan siapa calon presiden yang akan diusung. Namun Partai Golkar menyatakan tetap konsisten akan mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. 

"Kalau Golkar sendiri ya kita masih konsisten hasil Munas Partai Golkar di mana Pak Airlangga sebagai capres, tapi tentu kita juga harus mendengarkan pandangan-pandangan parpol lain," kata Ketua DPP Partai Golkar Tb. Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler