Maldini Jelaskan Perbedaan Scudetto sebagai Pemain dan Direktur Milan

Paolo Maldini juara Serie A Liga Italia sebagai pemain dan direktur klub AC Milan.

EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI
Direktur Teknik AC Milan Paolo Maldini (tengah) dalam perayaan gelar juara Serie A Liga Italia musim 2021/2022.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paolo Maldini mengaku tidak berencana menjadi direktur teknik klub setelah pensiun sebagai pemain, kecuali untuk AC Milan. Rossoneri memenangkan gelar Serie A untuk ke-19 kalinya dalam sejarah mereka setelah menaklukkan Sassuolo 3-0 di Stadion Mapei, Senin (23/5/2022) dini hari WIB.

Baca Juga


Itu adalah Scudetto pertama untuk klub dalam 11 tahun dan yang pertama untuk Paolo Maldini sebagai direktur. Putranya Daniel, yang merupakan bagian dari tim, telah menjadi Maldini ketiga yang menjadi juara Serie A bersama Rossoneri setelah ayahnya dan kakeknya Cesare.

Dalam wawancara dengan DAZN, Maldini ditanya perbedaan menang sebagai pelatih dan sebagai pemain. Menurutnya, pemain bisa mengerahkan seluruh energi di lapangan, berbeda dengan direktur yang tidak bisa melakukan itu.

"Namun, ada satu hal yang umum, dan itu adalah gairah. Pertama-tama, untuk olahraga ini dan Milan," kata Maldini dikutip dari Football Italia, Senin.

"Karier saya sebagai direktur ada hanya karena Milan. Itu bukan sesuatu yang saya rencanakan setelah akhir karier bermain saya. Saya mengambil waktu, saya sudah mencoba untuk memahami dan belajar, menunggu saat yang tepat, dan saya beruntung," jelasnya.

Ini sangat menarik karena kontrak Maldini di Milan akan habis pada Juni 2022. Namun tidak ada keraguan tentang masa tinggalnya di klub, bahkan jika Elliott menjual Milan ke pemilik baru.

"Kami memiliki tim muda, dengan banyak pemain yang membutuhkan kepercayaan dan salah satu rahasia dari tiga tahun ini adalah menghormati apa yang kami katakan kepada para pemain. Banyak hal terjadi karena kami selalu memiliki program dan ide yang kredibel. Itu yang harus kita lakukan sebagai direktur," lanjut Maldini.

Maldini mengakui ada masa di mana semuanya tidak berjalanan sesuai rencana. Namun konsistensi dan sikap pantang menyerah berhasil membawa tim sampai di titik ini.

"Itu sulit, tetapi saya selalu mengatakan bahwa ini adalah klub yang unik. Kami memiliki DNA kami sendiri, penggemar khusus, dan seluruh kota mendorong kami. Budaya kami membuat kami tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai level tertentu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler