Putin: Ekonomi Rusia Baik-Baik Saja Meski Ada Sanksi Barat
Barat mengisolasi Rusia sebagai bentuk hukuman.
AP/Mikhail Metzel/Pool Sputnik Kremlin
Rep: Rizky Jaramaya Red: Dwi Murdaningsih
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (23/5/2022) berkelakar, dia akan melakukan pembicaraan serius dengan Barat terkait tudingan Rusia menjadi penyebab kekacauan ekonomi global. Dalam pertemuan di Sochi, Putin mengatakan kepada Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bahwa ekonomi Rusia baik-baik saja, meskipun ada sanksi Barat.
Baca Juga
Lukashenko mengatakan, sanksi telah memberikan dorongan bagi Rusia dan Belarus untuk fokus pada pengembangan diri. Dia menambahkan, elite Barat telah tertipu bahwa perang menjadi penyebab kesengsaraan ekonomi mereka.
"Di bidang ekonomi, kami berterima kasih karena mereka (Barat) telah memberi kami dorongan untuk pembangunan negara kami sendiri," kata Lukashenko kepada Putin, yang tersenyum dan mengangguk.
"Apa yang terjadi di sana adalah bahwa mereka benar-benar meremehkannya dengan membaca media mereka sendiri. Mereka mengalami inflasi namun 'Putin yang harus disalahkan untuk semuanya'," kata Lukashenko.
Mendengar pernyataan Lukashenko, Putin mengerutkan bibirnya dan mengangguk. "Kami akan berbicara serius dengan mereka (Barat)," kata Putin dengan senyum yang dipaksakan. Lukashenko menanggapi pernyataan Putin dengan terkekeh dan berkata, "Ya".
Rusia telah melancarkan serangan yang disebut sebagai operasi militer khusus ke Ukraina pada Februari. Serangan tersebut telah membuat Barat geram dan menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Barat mengisolasi Rusia sebagai bentuk hukuman. Sementara blokade pengiriman biji-bijian oleh Moskow dari pelabuhan Laut Hitam di Ukraina, telah menurunkan harga minyak, dan gas alam. Sedangkan harga biji-bijian, minyak goreng, dan pupuk melonjak.
sumber : reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler