Pemkot Surabaya Segera Buka TK Inklusi untuk ABK

Pendaftaran TK Inklusi dimulai pada tahun ajaran baru 1-8 Juni 2022.

ANTARA/Agus Setiawan
Suasana pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (ilustrasi).
Rep: Dadang Kurnia Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya bakal membuka dua TK inklusi untuk memfasilitasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kota Pahlawan. TK inklusi akan dibuka di dua sekolah, yaitu TK Negeri Pembina, Jemur Wonosari, Wonocolo dan TK Negeri Pembina 2, Kertajaya, Gubeng.

Bunda Paud Surabaya, Rini Indriyani menyatakan, untuk pendaftarannya bakal dimulai pada tahun ajaran baru, yaitu mulai 1-8 Juni 2022. TK inklusi yang diluncurkan untuk memberikan pelayanan terbaik di bidang pendidikan kepada warga Surabaya.

Mengingat selama ini Kota Surabaya belum memiliki sekolah inklusi untuk jenjang TK. Surabaya baru memiliki sekolah inklusi jenjang SD dan SMP.

Baca Juga



“Kita berharap dengan adanya sekolah TK inklusi ini pembinaan dan pendampingannya benar-benar dimulai sejak dini, sehingga anak-anak hebat ini bisa terfasilitasi sedini mungkin. Karena kalau tidak difasilitasi akan repot ke depannya,” kata Rini, Selasa (24/5/2022).

Selain itu, lanjut Rini, dengan adanya TK inklusi ini, diharapkan para orang tua lebih paham dan mengetahui betul tentang kondisi anaknya yang memiliki kelebihan khusus, sehingga tumbuh kembang si anak tetap bisa terkontrol. Ia pun mengajak para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus mendaftarkan anaknya ke sekolah TK inklusi tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh memastikan, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dan fasilitas untuk membuka sekolah TK inklusi. Termasuk para guru pendamping khusus yang akan mendampingi anak-anak istimewa tersebut.

“Tentu anak-anak yang sekolah di sini (TK inklusi) nanti anak berkebutuhan khusus yang masuk kategori ringan. Karena kalau yang berat pasti ke SLB,” kata Yusuf.

Yusuf mengatakan, dengan adanya pendampingan khusus dari para guru, diharapkan anak-anak tersebut nantinya bisa berinteraksi dengan anak-anak lainnya, termasuk dengan anak yang nirmal. Yusuf berharap, tidak ada skat antara anak yang normal dengan anak yang memiliki keistimewaan.

“Jadi, di TK Negeri Pembina 1 dan 2 tidak hanya dikhususkan untuk anak yang berkebutuhan khusus, tapi anak yang normal juga. Makanya, dengan pendampingan khusus dan interaksi dengan anak-anak yang normal kita berharap anak-anak istimewa ini bisa semakin normal dan akhirnya nanti setelah lulus TK biasa seperti anak-anak biasanya,” ujarnya.





BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler