BPBD Ingatkan Masyarakat Banjir Rob Masih Berpotensi Terjadi
Tim BPBD Provinsi Jawa Tengah diturunkan di wilayah terdampak di Kota Semarang.
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Dukung penanganan banjir rob di sejumlah wilayah di pesisir Jawa Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah tim ke daerah terdampak.
Tim BPBD Provinsi Jawa Tengah akan siaga di posko- posko penanganan hingga di dapur umum untuk memenuhi kebutuhan harian para pengungsi di bawah koordinasi BPBD masing- masing daerah.
“Untuk tahap awal, tim BPBD Provinsi Jawa Tengah diturunkan di wilayah terdampak di Kota Semarang dan kabupaten Demak,” ungkap Kabag Tata Usaha BPBD Provinsi Jawa Tengah, Safrudin di Semarang, Selasa (24/5/2022).
Masing- masing terdiri dari tim penanganan darurat dan evakuasi serta tim dapur umu (DU) ditambah tim Genset. Mulai Senin (23/5) malan, tim telah digerakkan ke daerah dengan sasaran wilayah terdampak.
Nantinya, masih jelas Safrudin, tim BPBD Provinsi Jawa Tengah akan bekerja selama banjir rob masih terjadi. Sebab --berdasarkan informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, prakiraan pasang surut rob masih berpeluang terjadi dalam dua hari ini ke depan.
BPBD Provinsi Jawa Tengah juga mencatat, kawasan pesisir utara Jawa Tengah yang terdampak banjir rob meliputi Kota Tegal, Pekalongan, Pemalang, Batang, Semarang, Demak dan Kabupaten Pati.
Khusus banjir rob yang terjadi di wilayah pesisir Kota Semarang yang terdampak meliputi Tambaklorok, Bandarharjo, Trimulyo dan area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Berdasarkan prakiraan BMKG puncak genangan pasang dan rob dalam dua hari ke depan bakal berlangsung pada pukul 15.00 hingga 17.00 WIB dengan puncak tinggi genangan mencapai 1,1 meter,” lanjutnya.
Terkait dengan kondisi ini, BPBD Provinsi Jawa Tengah mengimbau agar aktivitas masyarakat di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk sementara memilih berhenti produksi terlebih dahulu.
Beberapa manajemen/ pengelola perusahaan di kawasan berikat Lamicitra Tanjung Emas memilih untuk menyetop aktivitas produksinya.
Terlebih penanganan tanggul penahan air laut di dekat kawasan industry tersebut juga belum dapat optimal dilakukan, karena genangan masih berlangsung dan kemungkinan masih akan masuk melimpas kedaratan kembali.
“Soal tanggul jebol, BPBD Provinsi Jawa Tengah sudah koordinasi dengan PT Pelindo dan BBWS Pemali- Juwana. Namun hal itu belum dilakukan sekarang karena arus air juga masih cukup deras,” jelasnya.
Selain itu, warga yang permukimannya terendam banjir rob juga diimbau mengungsi di tempat yang telah disediakan di masing- masing daerah. “hal ini untuk keamanan masyarakat jika genangan pasang yang tinggi masih terjadi,” tandasnya.