Lesi Cacar Monyet Biasanya Muncul Duluan di Wajah, Periksakan Jika Alami Gejalanya

Periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala cacar monyet.

(CDC via AP)
Foto yang dipasok CDC pada 1997 memperlihatkan kulit lengan kanan dan dada seorang pasien ditumbuhi lesi cacar monyet. Selama lesi masih ada, pasien cacar monyet masih bisa menularkan penyakitnya.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Mohammad Syahril mengungkapkan, hingga kini cacar monyet belum terdeteksi di Indonesia. Ia pun meminta masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala cacar monyet.

"Waspada gejala-gejalanya, lakukan konsultasi ke dokter dan fasilitas kesehatan manakala gejala timbul (setelah bepergian) dari negara-negara yang ada kasus cacar monyet," ujar Syahril dalam konferensi pers secara daring, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga



Monkeypox atau cacar monyet paling banyak menular melalui kontak erat dan sentuhan langsung. Penularan bisa dari kontak erat dengan manusia yang sedang sakit cacar monyet atau dengan hewan yang terpapar virus tersebut.

"Penularan pertama bisa darah, air liur, maupun cairan tubuh. Yang kedua lesi di kulit, kan cacar ini seperti ada cairannya, maka itu kalau pecah bisa memberikan penularan. Kemudian juga ada dugaan droplet di pernapasan," jelas Syahril.

Masa inkubasi cacar monyet biasanya antara enam hingga 16 hari. Masa penularan dapat berkisar dari lima hingga 21 hari.

Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas. Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak, atau selangkangan.

Dalam satu hingga tiga hari setelah gejala awal atau fase prodromal, penderita cacar monyet akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit. Biasanya, lesi muncul dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng, lalu rontok. Biasanya, diperlukan waktu hingga tiga pekan sampai periode lesi tersebut rontok dan menghilang.

Penyakit cacar monyet telah menjadi penyakit endemi di 12 negara, yakni Benin, Sudan Selatan, Ghana, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone. Syahril mengatakan, pemerintah terus memantau kasus secara global dan meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk Indonesia.

Kewaspadaan ditujukan khususnya pada para pelaku perjalanan Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang baru tiba dari negara-negara dengan laporan kasus cacar monyet. Beberapa di antaranya ialah Amerika Serikat, Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Portugal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler