Tekanan Darah Rendah, Kapan Harus ke Dokter?
Orang disebut tekanan darah ketika tensinya di bawah 90/60 mmHg.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah rendah juga disebut sebagai hipotensi. Orang akan disebut tensinya rendah ketika pengukuran menunjukkan angka di bawah 90/60 mmHg.
Tekanan darah rendah tidak selalu menimbulkan gejala. Ketika itu terjadi, beberapa orang ada juga yang merasakan gejalanya. Menurut British Heart Foundation, tekanan darah rendah tidak selalu berarti ada masalah.
"Tekanan darah dapat bervariasi tergantung pada waktu hari. Secara bertahap meningkat sepanjang hari," ungkap NHS, dilansir laman Express, Rabu (25/5/2022).
Apakah harus segera pergi ke dokter? Ini tergantung bagaimana tekanan darah itu memengaruhi tubuh.
"Ada banyak kemungkinan penyebab tekanan darah rendah," ungkap NHS.
Kemungkinan tekanan darah rendah dikarenakan memang badan bugar dan sehat atau mungkin mewarisinya dari orang tua. Beberapa orang mengalami tekanan darah rendah seiring bertambahnya usia.
Namun, dalam beberapa kasus, tekanan darah rendah dapat disebabkan karena kehamilan. Beberapa kondisi medis, termasuk diabetes, dan obat-obatan tertentu juga dapat menjadi penyebab.
Jika tiba-tiba mulai mengalami gejala yang berhubungan dengan tekanan darah rendah, mungkin sudah waktunya untuk mengunjungi dokter umum. Menurut NHS, gejala tertentu mungkin berarti tekanan darah terlalu rendah.
Jika memiliki gejala ketika hendak berdiri atau tiba-tiba mengubah posisi, mungkin itu adalah hipotensi postural. Seseorang harus segera memeriksakan tekanan darah jika terus mengalami gejala seperti:
- pusing
- merasa sakit
- penglihatan kabur
- umumnya merasa lemah
- kebingungan
- pingsan
Salah satu cara termudah untuk memeriksakan tekanan darah adalah dengan mengunjungi dokter umum. NHS menyarankan orang berusia antara 40 hingga 74 untuk memeriksakan tekanan darah mereka setidaknya sekali setiap lima tahun.