Tangis Pilu Keluarga Penembakan Sekolah Texas: Mereka Pergi untuk Selamanya
Keluarga korban penembakan Sekolah Robb Texas tak menyangka peristiwa tragis ini
REPUBLIKA.CO.ID, UVALDE — Insiden penembakan yang menewaskan 19 siswa dan dua guru di sekolah dasar Texas, sangat memukul para keluarga korban. Nama-nama mereka yang tewas dalam serangan di Sekolah Dasar Robb, Kota Uvalde itu mulai muncul sejak malam tadi.
Seorang pria yang merupakan keluarga dari salah satu korban tampak lesu setelah mengetahui kabar nama-nama yang tewas di pusat sipil. Dia berjalan seraya menangis dan berkata, “Dia sudah pergi,” dalam sambungan telepon.
Di bagian belakang gedung, seorang wanita berdiri sendiri, menangis dan berteriak melalui ponselnya, mengepalkan tinju hingga menghentakkan kakinya.
Manny Renfro mengatakan dia mendapat kabar bahwa cucunya, Uziyah Garcia yang berusia dapan tahun, termasuk di antara mereka yang tewas.
“Anak laki-laki paling manis yang pernah saya kenal. Aku tidak hanya mengatakan itu karena dia adalah cucuku,” kata Renfro.
Renfro mengatakan Uziyah terakhir mengunjunginya di San Angelo selama liburan musim semi. Mereka melempar bola bersama dan Renfro mengajari dang cucu bagaimana pola operan. “Anak kecil yang begitu cepat dan dia bisa menangkap bola dengan sangat baik,” kata Renfro lagi.
Guru kelas empat Eva Mireles (44 tahun), dikenang sebagai ibu dan istri yang penuh kasih. Dia disebut sebagai petualang. “Saya pasti akan mengatakan hal-hal indah tentang dia. Dia pasti akan sangat dirindukan,” kata kerabatnya Amber Ybarra (34 tahun), dari San Antonio.
Ybarra bersiap untuk mendonorkan darah bagi yang terluka. Dia juga menyesalkan tidak ada yang menyadari masalah yang dialami si penembak sejak awal.
“Bagi saya, ini lebih tentang meningkatkan kesadaran kesehatan mental. Seseorang mungkin telah melihat perubahan dramatis sebelum hal seperti ini terjadi,” kata Ybarra yang juga alumnus sekolah dasar tersebut.
Lisa Garza (54 tanun) dari Arlington, Texas, berduka atas kematian sepupunya, Xavier Javier Lopez, yang telah menunggu musim panas untuk berenang. Loperz disebut hanya seorang anak kecil berusia 10 tahun yang penuh kasih, menikmati hidup.
“Tidak tahu bahwa tragedi ini akan terjadi hari ini. Dia sangat ceria, suka menari dengan saudara-saudaranya, ibunya. Ini baru saja merugikan kita semua,” katanya.
Garza menyayangkan peraturan kepemilikan senjata yang cukup longgar di negaranya. Menurut dia, perlu adanya lebih banyak batasan ketat, terutama jika anak-anak yang memilikinya punya masalah dan mereka hanya ingin menyakiti orang, terutama anak-anak yang tidak bersalah di sekolah.
Menurut laporan CNN, dilansir dari Global News, Kamis (26/5/2022), Departemen Keamanan Publik Texas, Letnan Christopher Olivarez mengatakan ahwa semua yang tewas berada di ruang kelas empat yang sama. Itu menjadi tempat penembak yang membarikade dirinya sendiri dan melepaskan tembakan ke anak-anak serta guru.
Penembak bernama Salvador Ramos juga diketahui telah menembak neneknya di rumah sebelum merusak mobil di luar Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas. Dia kemudian berlari ke sekolah dan mulai menembak, menurut senator negara bagian Texas Roland Gutierrez.
Sumber: globalnews