Harga Sayuran di Trenggalek Naik

Cabai rawit dan bawang merah naik hingga dua kali lipat akibat minimnya pasokan.

ANTARA /Destyan Sujarwoko
Pedagang berjualan dengan mengenakan masker dan pelindung wajah (face shield) di pasar tradisional di Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (13/6/2020). Harga sejumlah sayuran di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengalami kenaikan hingga dua kali lipat semenjak menjelang Lebaran lalu.
Rep: ANTARA Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Harga sejumlah sayuran di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengalami kenaikan hingga dua kali lipat semenjak menjelang Lebaran lalu. Kenaikan harga diduga akibat minimnya pasokan dalam sebulan terakhir.

"Semua mengalami kenaikan seperti kacang, buncis dan terong. Sampai sekarang belum kunjung turun," kata salah satu pedagang di Pasar Pon Trenggalek, Siti Fatimah di Trenggalek.

Komoditas yang terus naik dalam dua pekan terakhir adalah cabai dan bawang putih. Harga cabai rawit yang semula, Rp 24 ribu per kilogram kini naik menjadi R p60 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang merah yang semula Rp 25 ribu per kilogram naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

"Cabai rawit dan bawang merah naik hingga dua kali lipat akibat minimnya pasokan," katanya.

Harga terong satu kilogram yang biasanya di jual dengan harga Rp 4.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 10 ribu. Sedangkan buncis naiknya hampir tiga kali lipat, yakni dari biasanya pedagang menjual Rp 6.000 per kilogram sekarang naik menjadi Rp 16 ribu per kilogram.

Kenaikan harga tersebut berimbas pada daya beli masyarakat untuk membeli bahan pokok. "Biasanya banyak yang beli setengah kilogram cabai rawit atau bawang merah, tapi sekarang pembeli hanya membeli seperempat kilogram," ujar Marmi, pedagang sembako di pasar yang sama.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler