Sidebar

BPKH Gandeng BRI Salurkan Rp 542 Miliar Uang Saku Jamaah Haji

Thursday, 26 May 2022 22:15 WIB
Ilustrasi foto calon jamaah haji sedang menerima uang saku atau living cost di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. BPKH Gandeng BRI Salurkan Rp 542 Miliar Uang Saku Jamaah Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menyalurkan uang saku bagi jamaah haji di Arab Saudi senilai 139,2 juta riyal atau Rp 542 miliar.

Baca Juga


"Sudah menjadi tugas utama BPKH mendukung pemerintah dalam penyelenggaraan haji di bidang pengadaan keuangan. BPKH juga berterima kasih kepada BRI sebagai bank pemerintah yang sudah mendukung kelancaran kegiatan ini," kata Anggota Badan Pelaksana Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko BPKH Acep Riyana Jayaprawi, Kamis (26/5/2022).

Ia memaparkan uang saku tersebut diberikan sebesar masing-masing 1.500 riyal atau Rp 5,8 juta saat jamaah mulai masuk asrama pada 3 Juni 2022. Menurut rencana, pemberangkatan kloter pertama dilakukan mulai 4 Juni 2022.

Untuk ibadah haji tahun ini, Arab Saudi memberikan kuota haji Indonesia sebanyak 100.051 orang. Kuota ini terdiri atas 92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus.

Acep memastikan uang saku yang dibagikan kepada jamaah akan sangat bermanfaat saat proses ibadah haji berjalan nantinya. Mengingat banyaknya jumlah jamaah dari seluruh dunia yang akan beribadah, ditambah tingginya mobilisasi di Arab Saudi, uang tersebut dapat digunakan dalam kondisi yang mendesak.

Kebijakan ini juga dipersiapkan oleh BPKH demi kenyamanan dan kelancaran proses ibadah haji seluruh jamaah asal Indonesia. Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Jaja Jaelani memastikan kesiapan pemberangkatan jamaah pada 2022.

"Ini merupakan ridha Allah. Diharapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini aman, sesuai dengan syariah, tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan dan para peserta bisa menjadi haji yang mabrur," katanya.

Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah dan juga kesehatan yang diiringi dengan protokol ketat. Untuk akomodasi di Madinah, jamaah dipastikan akan menempati hotel di wilayah Markaziyah dengan jarak terjauh 650 meter dari Masjid Nabawi.

Di Makkah, jarak terjauh hotel jamaah adalah empat kilometer dari Masjidil Haram. Untuk layanan katering, jamaah akan mendapatkan makan sebanyak 119 kali selama di Tanah Suci, baik di Madinah, Jeddah, Makkah, maupun pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Berita terkait

Berita Lainnya