Dinas KPKP Lepas 4.000 Benih Ikan di Perairan Kepulauan Seribu
Benih ikan dilepas di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Utara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Budidaya dan Konservasi Laut pada Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta telah melepas 4.000 benih ikan di perairan Kepulauan Seribu sejak Januari hingga Mei 2022 dalam rangka konservasi laut.
"Restocking tahun ini ditargetkan menyebar 10 ribu ekor ikan, hingga Mei sudah 4.000 ekor ikan di-restocking mulai dari ikan nemo, kerapu, kakap hingga bawal," kata Kepala Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) Dinas KPKPDKI Jakarta, Zaenab Biki dalam keterangannya di Jakarta Utara, Kamis (26/5/2022).
Pelepasan benih ikan terkini dilaksanakan Rabu (25/5/2022) dengan total 1.485 ekor. Ikan-ikan itu meliputi benih jenis ikan nemo, kerapu dan bawal bintang. Ketiganya dilepas di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Utara. Yang ditebar benih ikan nemo sebanyak 495 ekor, kerapu sebanyak 495 ekor dan bawal bintang sebanyak 495 ekor.
Zaenab mengatakan, perkembangbiakan ikan-ikan itu akan terus dimonitor serta dipelihara oleh pengurus PBKL hingga menjadi besar (indukan) agar sumber daya ikan di Kepulauan Seribu beranekaragam. "Ke depan di Kepulauan Seribu tidak hanya ikan nemo, tapi ada bawal, kerapu macan, kerapu tikus dan kakap," kata Zaenab.
Pulau Pramuka dipilih sebagai lokasi pengembangbiakan karena jika bibit-bibit ikan itu dilepas di pulau lain, khawatir bisa langsung tertangkap nelayan. "Sedangkan kami ingin memperoleh indukan ikan lebih banyak lagi, karena saat ini mencari induk sedikit susah," kata Zaenab.
Kepala Suku Dinas (KPKP) Kepulauan Seribu, Devi Lidya, mengatakan, konservasi laut berupa pelepasan benih ikan itu adalah upaya pemerintah daerah menjaga kelestarian laut. Sudin KPKP Kepulauan Seribu berharap adanya ikan-ikan yang berkembangbiak di kawasan konservasi laut itu membuat sumber alam lebih lestari dan keseimbangan serta ketersediaan ikan di perairan Kepulauan Seribu lebih terjaga.
"Ini upaya menjaga kelestarian dan keseimbangan alam yang ada, dengan bibit-bibit ini menjaga ketersediaan yang akan datang," katanya. Jika sudah besar, kata Devi, dapat membantu ketersediaan ikan bagi nelayan di perairan Kepulauan Seribu.