Ngeri Ngeri Sedap Angkat Kultur Keluarga Batak

Ngeri Ngeri Sedap dibintangi Arswendy Bening Swara dan Tika Panggabean.

Republika/Umi Nur Fadilah
Sutradara dan penulis Ngeri Ngeri Sedap, Bene Dion Rajagukguk dalam acara press screening dan conference di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rumah Produksi Imajinari bersama Visionari Film Fund merilis film Ngeri Ngeri Sedap pada 2 Juni 2022. Film arahan sutradara dan penulis naskah Bene Dion Rajagukguk itu megangkat kisah keluarga dengan kultur Batak.

"Bagaimanapun juga film ini bercerita tentang keluarga, yang kebetulan keluarganya ini keluarga Batak," kata Bene dalam acara press screening dan konferensi pers film Ngeri Ngeri Sedap di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).

Mengangkat dinamika dalam keluarga dengan empat orang anak, Ngeri Ngeri Sedap akan menyajikan berbagai macam permasalahan dari sudut pandang anak dan orang tua. Meski dibalut dengan kultur Batak, film ini tetap bisa dinikmati secara luas.

Bene mengatakan pemilihan kultur Batak ini juga memiliki misi tersendiri, salah satunya menyajikan keindahan alam Danau Toba agar semakin banyak orang datang dan dapat memajukan pariwisata di Sumatra Utara. Dari segi cerita, Bene berharap kisah utuh film ini dapat menyentuh hati para penonton dan mengingatkan kembali untuk menjaga hangatnya hubungan dengan keluarga.

Baca Juga


Produser Ngeri Ngeri Sedap Dipa Andika menjelaskan cerita tentang film ini sudah ada sejak delapan tahun lalu. Pandemi membuat tim produksi memutuskan mengangkat cerita ini ke layar lebar dengan Bene bertindak sebagai sutradara dan penulis.

"Cukup mulus (pembuatannya) karena ceritanya memang sudah tahu lama, jadi revisi nggak banyak," ujar Dipa.

Bene meyakini bahwa Ngeri Ngeri Sedap banyak terkait dengan nasib anak-anak keturunan Batak, bahkan dengan para pemainnya. Pak Domu (Arswendy Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama Sarma (Gita Bhebhita), ingin sekali tiga anaknya, yakni Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel) yang sudah lama merantau, untuk pulang menghadiri acara adat.

Namun, ketiganya menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu. Pak Domu dan Mak Domu akhirnya berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai demi mendapatkan perhatian dari anak-anaknya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler