Ganjar: Jateng Peringati Hari Lahir Pancasila Sebulan Penuh

Masih dalam rangkaian dengan Bulan Pancasila, juga diperingati Bulan Bung Karno.

Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai mengikuti upacara peringatan hari lahir panasila secara virtual, Rabu (1/6).
Rep: Bowo Pribadi Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG — Berbagai rangkain kegiatan (acara) untuk menyambut Hari Lahir Pancasila tahun 2022 ini telah dipersiapkan di Jawa Tengah. Dengan mengusung tajuk ‘Bulan Pancasila’ berbagai kegiatan tersebut bakal digelar selama satu bulan penuh di bulan Juni ini.

Baca Juga


Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, mengawali Bulan Pancasila dibuka dengan kegiatan untuk meneguhkan kedaulatan bangsa, melalui dialog bertema ‘Pancasila dan Multikultural Kaum Milenial Jawa Tengah’.

“Hari ini, kami undang anak- anak muda untuk berdialog dengan sekaligus menyiapkan satu bendel acara yang nanti akan dilaksanakan selama satu bulan penuh,” ungkapnya, di di gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernuran, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/6/2022).

Dialog serupa, jelas gubernur, juga akan berlangsung di daerah lain dengan pengambilan topik yang beragam, mulai dari topik ekonomi, sosial, kesejahteraan hingga budaya yang seluruhnya melibatkan generasi milenial, multikultural dan kaum intelektual.

Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo yang meminta seluruh elemen bangsa bersatu dan bersama- sama turut membumikan Pancasila. “Harapannya tentu setiap elemen bangsa akan bisa menghayati Pancasila, kira- kira kalau diimplementasikan itu seperti apa,” jelasnya.

Masih dalam rangkaian dengan Bulan Pancasila, tambah Ganjar, juga diperingati ‘Bulan Bung Karno’. Nantinya akan dilakukan kemah kebangsaan dan pesertanya para mahasiswa di Jawa Tengah yang berasal dari berbagai penjuru negeri.

Menurut gubernur, Bung Karno seperti buku resep makanan yang tebal dan kaya akan Mustika Rasa yang nanti bakal ditampilkan. “Sehingga mahasiswa yang ada di Jawa Tengah dari berbagai pulau dan suku, akan membawakan ‘masakan’ tersebut sesuai dengan ciri khasnya  masing- masing,” tegasnya.

Melalui Kegiatan ini, diharapkan bisa menjadi wadah bagi para intelektual muda untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan pengalaman. Jadi terkait pengertian berdaulat dalam bidang politik akan didiskusikan.

Termasuk berdikari dalam bidang ekonominya juga didorong agar ekonomi bisa tumbuh. “Pun demikian kepribadian dalam kebudayaannya pun kita ajak para budayawan untuk turut serta berbicara hal yang sifatnya kontekstual kekinian dan lebih banyak melibatkan peran masyarakat,” tandas Ganjar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler