Pria Berusia 38 Tahun Jadi Pasien Pertama Cacar Monyet di Hungaria

Pasien pertama kasus cacar monyet di Hungaria adalah seorang pria berusia 38 tahun.

Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via
Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Hungaria mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Otoritas kesehatan Hungaria pada Selasa (31/5/2022) mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet mereka pada seorang pria berusia 38 tahun. Penyakit tersebut tidak mudah menyebar dan hanya melalui kontak erat, menurut kepala petugas medis Cecilia Muller saat konferensi pers.

Muller menjelaskan, cacar monyet berlangsung selama dua sampai empat pekan dan bisa menyebar dengan lebih cepat pada pasien penderita gangguan imun dan ibu hamil. Muller menegaskan bahwa pasien cacar monyet harus diisolasi selama menjalani penyembuhan.

"Kita perlu memberikan perhatian pada kasus-kasus ini untuk menentukan diagnosis awal. Kita perlu memahami gejalanya. Jika seseorang terkena penyakit yang mencurigakan, silakan datang ke dokter," kata Muller.

Meskipun cacar monyet paling banyak ditemukan di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat, penyakit tersebut perlahan-lahan muncul di negara-negara non endemik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa ada 257 kasus terkonfirmasi cacar monyet dan 120 kasus suspek di 23 negara, di mana virus tersebut bukanlah endemi.

WHO pada Selasa memperingatkan bahwa penularan lebih lanjut dari cacar monyet di Eropa dan tempat lainnya selama musim panas ini kemungkinan akan tinggi.

Penularan cacar monyet

Dr Rosamund Lewis dari WHO mengungkapkan bahwa cukup banyak penderita cacar monyet saat ini yang memiliki lesi lebih sedikit dibandingkan kasus cacar monyet pada umumnya. Namun dalam kasus-kasus tersebut, lesi cacar monyet kerap terkonsentrasi pada area genital, dan bahkan terkadang di area yang hampir tak terlihat.

Baca Juga



"Anda mungkin memiliki lesi ini selama dua sampai pekan dan lesi-lesi tersebut tak terlihat oleh orang lain, tapi Anda masih bisa menularkannya," ungkap dr Lewis.

Asal usul cacar monyet. - (Republika)

Sebagian besar pasien cacar monyet hanya mengalami gejala yang relatif ringan, seperti demam, nyeri badan, menggigil. dan lelah. Pada kasus yang lebih serius, lesi atau lenting khas cacar monyet bisa muncul di area wajah, tangan, dan bahkan berbagai area tubuh lain.

Dr Lewis mengakui bahwa masih ada cukup banyak hal yang belum diketahui terkait wabah cacar monyet saat ini. Salah satu alasannya, penyebaran kasus cacar monyet yang terjadi saat ini sedikit berbeda dibandingkan biasanya.

Sebagai contoh, kasus cacar monyet kini ditemukan di berbagai negara non endemik. Selain itu, kebanyakan kasus cacar monyet dialami oleh kelompok tertentu, seperti gay, biseksual, atau pria yang berhubungan seks dengan pria.

"Penting untuk menjelaskan ini karena tampaknya ada peningkatan kasus melalui transmisi yang belum pernah diketahui sebelumnya," jelas dr Lewis, seperti dilansir Washington Post, Senin (30/5/2022).

Meski tampak lebih banyak mengenai kelompok tertentu, dr Lewis menekankan bahwa siapa pun yang melakukan kontak erat dengan pasien cacar monyet memiliki risiko untuk tertular. Beberapa ahli juga mengungkapkan hal serupa dan menilai kemunculan kasus cacar monyet di kelompok tertentu mungkin sebuah kebetulan.

Misalnya, kasus cacar monyet pertama mungkin mengenai seorang pria gay sehingga penularannya juga akan terjadi di komunitas pria tersebut. Hingga saat ini, belum diketahui apakah kasus cacar monyet yang terjadi saat ini ditularkan lewat hubungan seksual atau hanya melalui kontak erat yang terjadi saat seseorang melakukan aktivitas seksual.

sumber : Antara, Xinhua
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler