Mirip Cacar Monyet, Penyakit Misterius 'Flu Tomat' Landa India
Sebanyak 80 kasus flu tomat dilaporkan terjadi pada anak-anak India sejak 6 Mei.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas kesehatan di India bersiaga setelah penyakit misterius muncul dengan gejala yang mirip dengan cacar monyet. Penyakit yang dikenal sebagai "flu tomat" (tomato flu) atau "demam tomat" telah membuat pihak berwenang kebingungan setelah lebih dari 80 kasus dilaporkan terjadi pada anak-anak di India sejak 6 Mei 2022.
Penyakit ini mendapatkan namanya karena lepuh merah yang ditimbulkannya. Virus penyebabnya biasanya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.
Mirip dengan gejala infeksi virus cacar monyet (monkeypox), anak-anak yang terinfeksi mengalami ruam luas di seluruh tubuh. Ada lepuh bulat dan merah yang sangat menyakitkan dan menular.
Menurut laporan, flu itu juga dapat menyebabkan kelelahan, nyeri sendi, kram perut, mual, muntah, diare, batuk, bersin, pilek, demam tinggi, dan nyeri tubuh. Dalam beberapa kasus, virus juga dilaporkan mengubah warna kaki dan tangan.
"Flu tomat" juga menyebabkan dehidrasi pada anak-anak. Ujungnya, timbul iritasi di dekat mulut.
Asisten profesor Penyakit Dalam, Rumah Sakit Amrita, Kochi, Subhash Chandra mengatakan, penyakit tersebut tidak fatal, tetapi menular dan dapat menyebar dari orang ke orang. Namun, dia mengatakan bahwa cara penyebaran infeksi yang sebenarnya masih belum diketahui atau masih dipelajari lebih lanjut.
"Pasien yang mengalami "demam tomat" harus minum banyak cairan dan istirahat di tempat tidur, seperti yang juga disarankan untuk demam virus lainnya, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan cukup istirahat," kata Chandra, dilansir laman Express, Rabu (1/6/2022).
Sejauh ini, belum ada laporan kematian akibat virus ini. Akan tetapi, dokter belum menemukan pengobatan khusus untuk penyakit tersebut.
Alhasil, dokter hanya menangani gejala flu. Para ahli sedang mencari tahu apakah flu tomat adalah demam virus atau efek samping dari penyakit tropis , seperti chikungunya atau demam berdarah.
Walaupun sebagian besar kasus telah ditemukan di negara bagian Kerala di India selatan, pejabat kesehatan di seluruh negeri waspada dan mencari tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Wakil direktur layanan kesehatan, Coimbatore, P Aruna mengatakan, tiga tim telah dikerahkan secara bergiliran untuk tindakan pencegahan.
"Mereka akan mencatat jika seseorang mengalami demam dan ruam," ujar Aruna.
Aruna meyakini bahwa flu tomat dapat sembuh sendiri. Artinya, dengan perawatan yang tepat, gejalanya akan hilang seiring waktu.
"Jika terinfeksi flu ini, penderitanya harus diisolasi karena ini dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain," kata dia.
Beberapa ahli virologi meyakini bahwa demam tomat kemungkinan merupakan varian baru dari infeksi virus kaki-tangan-mulut (HFMD). Penyaki yang dijuluki "flu singapura" tersebut sangat umum pada anak kecil.