KKP Targetkan Peningkatan Transaksi UMKM Melalui Pasar Digital

Program BBI menjadi salah satu bentuk keberpihakan KKP terhadap UMKM.

Antara/Syifa Yulinnas
Petugas menunjukkan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) hasil pengolahan sektor perikanan di Rumah Ikan Higienis Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Kamis (30/9/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Ragam Aceh Ikan vs Kopi dengan tujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan dan mempromosikan berbagai produk UMKM sektor kelautan dan perikanan agar dapat mendongkrak dan mendukung pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19. (ilustrasi)
Rep: m nursyamsi Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyiapkan 500 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam program #BanggaBuatanIndonesia 2022.

Baca Juga


Bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Bank Indonesia (BI) Wilayah Kalsel, KKP melakukan pendataan UMKM perikanan, baik yang memiliki produk pangan maupun nonpangan dengan tujuan pemetaan yang belum onboarding ke pasar digital. 

Selain itu, bersama BI Kalsel dan Top Brand, KKP juga melakukan bimbingan teknis (bimtek) dan monitoring selama tiga bulan yang akan diakhiri dengan pemilihan lima UMKM terbaik bulan Juli mendatang. 

"500 UMKM ini kita dampingi dan kita bimbing mulai Maret kemarin dengan berbagai materi," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti melalui keterangan tertulis, Rabu (1/6/2020) 

Bertajuk "Warna-Warni Kalsel", #BanggaBuatanIndonesia 2022 kali ini ingin menunjukkan betapa colorful-nya wilayah tersebut. Artati mengungkapkan jajarannya fokus pada bimtek  yang dapat mendukung peningkatan transaksi penjualan. "Kita fokus pada aspek financial dan digital literacy," sambungnya. 

Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana memastikan pemilihan UMKM terbaik tersebut untuk memacu semangat mereka dalam mengaplikasikan materi yang diperoleh selama bimtek. Materi yang diberikan di antaranya branding, kemasan produk, hingga tips dan trik berjualan di e-commerce serta media sosial. 

Dikatakannya, para pemateri bimtek berasal dari startup e-commerce sekaligus praktisi pasar digital hingga jasa logistik. "Kita monitor terus mana yang transaksinya paling besar setelah bimtek dengan e-commerce agar nantinya dia bisa membagikan resep kesuksesannya ke yang lain," ujar Erwin. 

Erwin menambahkan, KKP, Pemprov Kalsel, BI Kalsel dan Top Brand pun akan membantu promosi berkelanjutan dan mendorong UMKM masuk ke dalam pasar digital BUMN. Selain itu, KKP mendorong pemanfaatan area showcasing di berbagai simpul transportasi dan pusat perbelanjaan seperti bandara, rest area, dan mall. "Jadi kita libatkan start up jasa pengiriman agar mereka memberikan diskon terkait servis pergudangan serta logistik pengiriman barang," urainya. 

Sebagai informasi, program BBI menjadi salah satu bentuk keberpihakan KKP terhadap UMKM. Terlebih sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020, gerakan BBI diharapkan mampu membangun kebanggaan masyarakat dalam menggunakan atau mengonsumsi produk-produk Indonesia. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pun mengajak semua pihak untuk terus mendengungkan gerakan tersebut. Menurutnya, gerakan BBI bisa menjadi kekuatan besar bagi Indonesia dalam melawan pandemi Covid-19.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler